TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 45 persen dari 700 remaja usia sekolah menengah pertama di Surabaya berangggapan bahwa berhubungan badan layaknya suami-istri boleh dilakukan saat berpacaran. Bahkan, 15 persen remaja usia SMP mengaku telah melakukan hubungan seks dengan lawan jenis.
Hal itu terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan Yayasan Hotline Surabaya yang dipaparkan dalam pertemuan dengan Komisi Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Surabaya, Jumat, 10 Februari 2012. “Tingginya kasus seks pelajar SMP menunjukkan lemahnya pengawasan yang dilakukan baik di lingkungan sekolah maupun di rumah,” kata Koordinator Yayasan Hotline Surabaya, Isa Anshori.
Penelitian oleh Yayasan Hotline Surabaya, sebuah yayasan yang bergerak di bidang kesehatan dan HAM, dilakukan selama kurun waktu September hingga Desember 2011.
Menurut Isa, pemerintah juga membiarkan masalah penyimpangan seks di kalangan remaja. Beberapa tempat hiburan malam di Surabaya ternyata juga membiarkan anak usia SMP masuk di lokasi itu. "Ini butki bahwa tidak ada pengawasan tegas dari pemerintah," ujar Isa.
Isa juga menuturkan masalah penyimpangan seks di kalangan remaja usia SMP diperburuk oleh tidak adanya solusi bagi remaja yang telah terjerumus melakukan hubungan seks. Mayoritas dari mereka selalu dikucilkan, bahkan ada beberapa sekolah yang langsung mengeluarkan anak tersebut ketika diketahui telah melakukan hubungan seks.
Ketua Komisi Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Surabaya, Baktiono, membenarkan lemahnya peran pemerintah dalam melakukan perlindungan terhadap anak. "Peraturan Daerah (Perda) tentang perlindungan anak sudah ada, tapi pengawasan di lapangan sangat lemah," ucapnya.
Baktiono menyebutkan salah satu pasal dalam perda tersebut melarang seluruh tempat hiburan malam memasukkan atau mempekerjakan anak usia sekolah. "Masuk sebagai pengunjung juga harus dilihat KTP-nya. Kalau di bawah umur, ya, harus dilarang masuk," tuturnya.
Komisi Kesejahteraan Rakyat berjanji segera memanggil Wali Kota Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, serta semua pihak yang dinilai bertanggung jawab mengenai masalah ini.
FATKHURROCHMAN TAUFIQ
Berita terkait
TV Nasional Down Trending di Twitter, Simak Tips Mengurangi Kecanduan Televisi
5 November 2022
TV menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Simak tips mengurangi kecanduan televisi hingga gadget.
Baca SelengkapnyaMau Konseling Problem Psikologi? Ketahui Dahulu Beda Psikolog dan Psikiater
29 November 2021
Berikut perbedaan antara psikolog dan psikiater yang bisa membantu mengatasi problem psikologi maupun psikis.
Baca SelengkapnyaLelaki Mencuri Pakaian Dalam Wanita, Indikasi Parafilia? Apakah itu?
13 September 2021
Lelaki di Jepang kedapatan mencuri 730 pakaian dalam wanita. Tetsuo Urata diindikasikan mengidap parafilia. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaMobil Via Vallen Dibakar, Contoh Perilaku Menyimpang Penggemar
2 Juli 2020
Penggemar fanatik membakar mobil mewah Via Vallen karena kecewa tak bisa bertemu sang idola. Psikolog sebut perilaku menyimpang.
Baca SelengkapnyaBanyak Orang Takut Terkena Covid-19, tapi Perilakunya...
2 Juni 2020
Masyarakat Indonesia takut kemungkinan gelombang kedua pandemi COVID-19, tapi tidak diikuti dengan perilaku yang cukup untuk mencegah penularan virus.
Baca SelengkapnyaPunya Perilaku Impulsif, Atasi dengan Tips Berikut
9 Desember 2019
Buat yang merasa memiliki perilaku impulsif dan dirasa mengganggu, coba atasi dengan tips berikut.
Baca SelengkapnyaMengapa Hobi Caci Maki?Belajar dari Kebiasaan Donald Trump
16 Februari 2017
Teori pertama, adalah teori yang dianut pakar-pakar kesehatan mental bahwa
Trump mungkin mengidap gangguan kepribadian narsistis. Teori kedua?
Penelitian:Pria Lebih Suka Buka Rahasia Dibanding Wanita
4 Februari 2017
Pria lebih mungkin untuk mengungkapkan sesuatu yang memalukan atau
rahasia tentang rekan kerja, teman atau pemimpin dibandingkan perempuan.
5 Perilaku Sehari-hari yang Dinilai Tidak Sopan
30 Mei 2016
Meski sederhana, lima perilaku ini bisa membuat orang lain merasa
tak nyaman kepada Anda.
Inilah Cara Jitu Mendeteksi Kebohongan
31 Oktober 2015
Kebohongan dapat dideteksi melalui perubahan sikap dan gestur tubuh.
Baca Selengkapnya