100 Sopir Taksi Unjuk Rasa di Bandara Lombok

Reporter

Editor

Jumat, 10 Februari 2012 08:54 WIB

Lebih 100 unit taksi Kotama dan taksi Lombok baru yang merupakan usaha koperasi di Lombok untuk pelayanan transportasi di bandara internasional Lombok melakukan aksi mogok di depan kantor gubernur dan pendopo gubernuran Nusa Tenggara Barat sejak Kamis (9/2) sore. TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, Mataram - Sekitar 100 sopir taksi Koperasi Taksi Mataram (Kotama) dan Koperasi Lombok Baru yang selama ini melayani transportasi di Bandara Internasional Lombok melakukan aksi mogok.

Aksi yang berlangsung sejak Kamis, 9 Februari 2012 hingga pagi ini di depan kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat bertujuan agar layanan bus Damri tujuan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Desa Tanak Awu dihapus.

Sebelumnya, angkutan ke bandara Selaparang, Mataram, hanya dilayani oleh taksi Kotama, namun setelah bandara dipindahkan ke BIL, jumlah angkutan ditambah, termasuk keberadaan armada bus Damri.

Menurut para sopir, jumlah penumpang dari BIL masih sangat sedikit. Akibatnya, para pengemudi taksi koperasi ini hanya mampu mendapatkan penumpang sekali sehari. Kalau antre sejak subuh, bisa mendapatkan giliran pada pukul 11 siang. Setelah itu, tidak mungkin dapat giliran penumpang lagi. Jika datang pukul 7 pagi, maka kesempatan dapat penumpang pada malam hari.

Pengemudi Kotama, Azhar, mengaku pendapatannya tergerus akibat munculnya armada angkutan bus Damri. "Sulit mendapatkan uang," kata Azhar, Jumat, 10 Februari 2012. Oleh sebab itu, pria 35 tahun itu bersama Abdurrahman berniat menginap hingga seminggu sampai tuntutannya dipenuhi.

Menurut mereka, BIL tidak bisa disamakan dengan bandara lain, seperti Soekarno-Hatta di Cengkareng atau Juanda, Surabaya. "Jangan disamakan dengan kota besar. Belum waktunya ada Damri," ucap Adi, pengemudi lainnya.

Para pengemudi taksi koperasi ini juga mengeluhkan adanya mobil 'travel' yang diperkirakan ada 75 unit yang ikut beroperasi di BIL. Para calo angkutan ini sering melakukan provokasi sehingga calon penumpang taksi koperasi berpindah ke mobil 'travel'-nya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi Nusa Tenggara Barat Ridwan Syah memberikan konfirmasi kepada Tempo, Jumat, 10 Februari 2012. Menurut dia, pemerintah akan memperhatikan keluhan tersebut. Rencananya, mereka diarahkan untuk berbicara di DPRD NTB. "Kami akan coba rundingkan," katanya. Menurut dia, ketersediaan bus Damri untuk menjamin kepastian layanan yang nyaman, aman, dan terjangkau masyarakat. "Kehadiran Damri sebagai alternatif jelas dibutuhkan karena tidak semua mampu membayar taksi," ucapnya.

SUPRIYANTHO KHAFID


Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

42 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya