TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya prihatin terhadap merosotnya peringkat kemerdekaan pers di Indonesia. Berdasarkan peringkat World Press Freedom Index 2012 yang dikeluarkan Reporters Without Borders, Indonesia memang berada pada posisi ke-146 dunia. Padahal, tahun lalu Indonesia berada di posisi ke-117.
"Kita sekarang yang terendah di Asia. Kita bahkan kalah dengan Filipina yang berada di posisi 140," kata Sekretaris AJI Surabaya, Andreas Wicaksono, ketika menggelar pertemuan pers di kantornya, Selasa sore, 31 Januari 2012.
Padahal, kata Andreas, Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki undang-undang tentang pers. Tak hanya itu, Filipina yang mendapatkan posisi lebih baik dari Indonesia sebenarnya memiliki UU yang membelenggu kebebasan pers karena Filipina masih memberlakukan UU Leste Majeste, yaitu UU yang membatasi kebebasan pers.
Selain karena UU Intelejen Negara, menurut Andreas, merosotnya indeks kebebasan pers Indonesia juga disebabkan masih banyaknya tindakan kekerasan yang diterima jurnalis. Apalagi, kasus pembunuhan terhadap jurnalis juga masih saja terjadi.
Direktur LBH Pers Surabaya Athoillah mengatakan, munculnya UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelejen Negara membuat kebebasan pers terancam. "UU ini melahirkan sejumlah ancaman bagi kebebasan sipil, perlindungan HAM, dan kebebasan pers," kata Athoillah.
Oleh karena itu, LBH Pers juga menyatakan dukungannya terhadap upaya uji materi terhadap UU Nomor 17 Tahun 2011 yang diajukan Koalisi Advokasi UU Intelejen Negara.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini
1 jam lalu
Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang
1 jam lalu
Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.
Baca SelengkapnyaProfil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo
2 jam lalu
Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk
2 jam lalu
Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSkema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat
2 jam lalu
Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.
Baca SelengkapnyaSaran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas
2 jam lalu
Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.
Baca SelengkapnyaGerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya
3 jam lalu
Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti
3 jam lalu
MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.
Baca SelengkapnyaLima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah
3 jam lalu
Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres
3 jam lalu
JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.
Baca Selengkapnya