TEMPO.CO, Jakarta - Persoalan hukum yang membayangi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kini sudah menjadi perhatian serius Dewan Pembina Partai Demokrat. Buktinya, hampir lima jam lebih dari 20 anggota Dewan Pembina mengadakan rapat khusus membahas nasib Anas di partai berlambang segitiga berlian, Senin 23 Januari lalu.
Salah seorang anggota Dewan Pembina yang hadir dalam pertemuan itu, Adjeng Ratna Sumirat, mengungkapkan selain membahas nasib Anas rapat juga sempat membahas empat nama pengganti Anas sebagai Ketua Umum jika Anas terbukti terlibat dalam korupsi pembangunan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, dan pembangunan Stadion Hambalang. "Nama ini disiapkan sementara menjelang pelaksanaan Kongres Luar Biasa," ujar Adjeng kepada Tempo, Senin 30 Januari 2012.
Menurut Adjeng, meski tidak dibahas secara resmi, ada empat nama yang diusulkan dalam pertemuan itu. Mereka adalah Sukarwo, Djoko Suyanto, Marzuki Alie, dan Andi Malaranggeng. Namun, menurut Ajeng, saat diusulkan itu Andi dan Marzuki masih menolak dicalonkan. "Mereka takut nanti dikaitkan dengan persaingan dalam kongres lalu," tutur dia.
Sedangkan pemilihan Sukarwo yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, supaya lebih netral. Alasannya, Djoko hanya partisan dan tidak masuk kepengurusan, sedang Sukarwo selama ini tidak terlalu aktif dalam kepengurusan di DPP.
Ihwal rapat yang digelar di kantor Dewan Pembina Demokrat itu, Adjeng melanjutkan, dilaksanakan secara mendadak. Pemberitahuan hanya disampaikan pada hari pelaksanaan rapat. "Saya dapat kabar pagi hari, saat masih berada di Bandung," ujar dia.
Pagi itu anggota Komisi Pertahanan DPR ini mendapatkan dua pemberitahuan: melalui pesan pendek dan telepon. Dalam pesan pendek itu tak ada pemberitahuan agenda rapat siang itu. Dalam pesan pendek itu hanya disampaikan bahwa agenda rapat siang itu pembahasan penting. Saat rapat dibuka oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, baru Adjeng mengetahui tujuan rapat hari itu.
Rapat yang dihadiri hampir seluruh anggota Dewan Pembina itu juga sempat membahas kemungkinan pelaksanaan kongres luar biasa. "Namun semua keputusan sudah diserahkan kepada Ketua Dewan Pembina." Adjeng melanjutkan, ketua dewan pembina Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono tidak hadir dalam rapat di PRJ Kemayoran itu. Hasil pertemuan baru disampaikan keesokan harinya dalam rapat terbatas di Cikeas.