Boediono Minta Saudagar NU Tularkan Etika Bisnis

Reporter

Editor

Kamis, 26 Januari 2012 22:33 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dsn Wakil Presiden Boediono. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Surabaya - Wakil Presiden Boediono berharap seluruh saudagar atau pengusaha Nahdlatul Ulama mampu menjadi tauladan bagi pengusaha lain sehingga mampu menularkan bagaimana cara bisnis penuh etika, santun, dan bekerja keras.



"Pengusaha religius tentu lebih mengedepankan etika, dan meninggalkan jalan pintas yang melanggar kaidah agama," kata Boediono ketika membuka rembuk nasional saudagar Nahdlatul Ulama (NU) dan NU Expo 2012 di Grand City Surabaya, Kamis, 26 Januari 2012.

Wapres hadir didampingi istrinya, Herawati Boediono, Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Boediono yakin, rembug saudagar NU ini akan mampu menciptakan strategi baru demi membantu mengentaskan kemiskinan masyarakat. Apalagi, NU memiliki sejarah panjang dan didirikan setelah terlebih dahulu mendirikan perhimpunan para pengusaha Nahdlatul Tujjar

"Saya melihat rembug ini akan menghidupkan kembali cita-cita Nahdlatul Tujjar untuk memperkuat perekonomian rakyat melalui penguatan kewirausahaan," kata Boediono.

Pemerintah, kata dia, setidaknya telah memiliki beberapa program untuk pengentasan kemiskinan yang terbagi ke dalam empat kluster. Pertama, adalah pengentasan kemiskinan berbasis keluarga, di antaranya dengan program Keluarga Harapan, pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin) dan Jaminan Kesejahteraan Masyarakat (Jamkesmas).

Kedua, program berbasis komunitas seperti pengendali penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat (PNPM Mandiri). Ketiga, program berbasis usaha kecil menengah, yang antara lain adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program keempat, sasarannya khusus, seperti penyediaan air bersih, kesejahteraan nelayan, serta kaum miskin kota.

Ketua Pengurus Besar NU, Said Aqil Siraj mengatakan, rembug saudagar dan NU expo ini merupakan acara yang kedua kali setelah tahun lalu digelar di Jakarta. Said berharap acara ini menjadi momentum bangkitnya peran pengusaha NU dalam membantu pengentasan kemiskinan.

Said mengatakan, sejarah panjang NU dimulai ketika 45 saudagar santri dari Surabaya, Kediri dan Jombang berkumpul dan membentuk Nahdlatul Tujjar. Saat itu, organisasi yang menaungi para saudagar santri ini bertujuan untuk melawan mulai dominannya pengusaha kolonial yang mulai menghalalkan segala cara dalam praktek bisnisnya. Selain untuk melawan praktek bisnis salah, kata Said, Nahdlatul Tujjar juga sebagai cikal bakal perjuangan untuk merebut kemerdekaan.

Rembuk saudagar dan NU Expo ini diikuti oleh 178 pengusaha dari berbagai daerah di Indonesia. Dibuka hari ini, NU Expo akan berlangsung hingga 29 Januari 2012 mendatang.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Di Musda IX HIPPI Fadel Muhammad Jabarkan IKN dan Tantangan Jakarta

8 Desember 2022

Di Musda IX HIPPI Fadel Muhammad Jabarkan IKN dan Tantangan Jakarta

Jakarta tetap menjadi pusat bisnis dan di Kalimantan Timur menjadi pusat pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pribumi DKI Siap Menyesuaikan Harga Imbas dari Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

3 September 2022

Pengusaha Pribumi DKI Siap Menyesuaikan Harga Imbas dari Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Sarman Simanjorang menyatakan, pengusaha telah siap menyesuaikan harga barang dan jasa seiring dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Bersubsidi Naik, Pengusaha Pribumi DKI Jakarta Sebut Masih Terjangkau

3 September 2022

Harga BBM Bersubsidi Naik, Pengusaha Pribumi DKI Jakarta Sebut Masih Terjangkau

Sarman Simanjorang menganggap pemerintah memang harus menyesuaikan tarif bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pribumi Maklumi Keputusan Rem Darurat PSBB Anies Baswedan

10 September 2020

Pengusaha Pribumi Maklumi Keputusan Rem Darurat PSBB Anies Baswedan

Pengusaha Pribumi memaklumi keputusan rem darurat PSBB Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Empat Usul Pengusaha Pribumi untuk Pulihkan Perkonomian UMKM DKI

23 Juli 2020

Empat Usul Pengusaha Pribumi untuk Pulihkan Perkonomian UMKM DKI

Untuk memulihkan perekonomian UMKM, pengusaha pribumi mengusulkan agar jenis bantuan sosial diubah dari bahan pangan menjadi uang tunai.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pribumi: Belum Semua UMKM Buka karena Terkendala Modal

23 Juli 2020

Pengusaha Pribumi: Belum Semua UMKM Buka karena Terkendala Modal

Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia menyatakan belum semua UMKM buka di masa PSBB Transisi karena terkendala modal.

Baca Selengkapnya

PSBB Transisi, Pengusaha Pribumi: Ekonomi Kita Masih Gigi Satu

22 Juli 2020

PSBB Transisi, Pengusaha Pribumi: Ekonomi Kita Masih Gigi Satu

Ketua Hippi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menyebut pendapatan sektor perdagangan di masa PSBB Transisi masih stagnan.

Baca Selengkapnya

Karyawan Tempat Hiburan Demo, Pengusaha Pribumi: Wajar Saja

22 Juli 2020

Karyawan Tempat Hiburan Demo, Pengusaha Pribumi: Wajar Saja

Ketua Hippi DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai wajar demonstrasi yang digelar para karyawan tempat hiburan di depan Balai Kota Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Terima Bantuan Banjir dari Himpunan Pengusaha Pribumi

24 Januari 2020

DKI Terima Bantuan Banjir dari Himpunan Pengusaha Pribumi

Pemerintah DKI menerima bantuan bagi korban banjir dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Berharap Jokowi Evaluasi 16 Paket Kebijakan Ekonomi

13 September 2019

Pengusaha Berharap Jokowi Evaluasi 16 Paket Kebijakan Ekonomi

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai 16 paket kebijakan ekonomi kurang berhasil.

Baca Selengkapnya