Polisi Bantah Biarkan Bentrokan di GKI Yasmin

Reporter

Editor

Rabu, 25 Januari 2012 18:22 WIB

Aparat gabungan Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja menjaga ketat rumah Jemaat GKI Yasmin di Jalan Cemara Raya, Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/1). TEMPO/Arihta U Surbakti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI membantah telah membiarkan bentrokan terjadi antara kelompok penentang pembangunan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin dan jemaat di sana, pada Ahad pekan lalu, 22 Januari 2012. Juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, mengatakan polisi telah mencegah dengan melakukan tindakan persuasif saat menangani peristiwa ini. “Kita tidak menghendaki terjadinya serangan. Kalau kita membiarkan, pasti sudah jatuh korban,” kata Saud Usman saat ditemui di Mabes Polri, Rabu, 25 Januari 2012.

Saud menyatakan kepolisian sudah menyiapkan 1.000 personel berpakaian lengkap. Tim pengamanan ini memblokade secara berlapis daerah Tugu, gedung gereja, dan rumah yang diperkirakan sebagai tempat pelaksanaan ibadah GKI Yasmin.

Menurut Saud, massa yang berdemo dan menyerang terdiri dari beberapa kelompok yang berasal dari sejumlah daerah. Selain dari Bogor, massa berasal dari Sukabumi, Curug, dan Cianjur. Ia juga menyatakan satu anggotanya hampir diserang satu kelompok saat mereka bergerak ke arah Cimande. “Ini masalah sosial, ke depannya kita baru akan lihat lebih dalam, kita akan melakukan pemeriksaan melalui foto dan video mengenai orang-orang yang terkait,” katanya.

Pada saat kejadian, menurut Saud, polisi mengambil tindakan persuasif. Kepolisian mengajak diskusi kepada jemaat GKI agar tidak meneruskan ibadah dan juga kepada massa agar tidak melakukan tindakan anarkis. Tindakan ini diambil agar bentrokan dapat dihindarkan. “Untung semua mau mengerti,” kata Saud.

Tindakan persuasif ini diambil karena Polri sudah mendapat ultimatum pada saat Rapat Pimpinan 2012 dan dari Presiden SBY agar dalam setiap penanganan massa diusahakan tidak terjadi bentrokan dan jatuh korban.

Pada 22 Januari lalu, ratusan orang yang tergabung dalam warga Curug Mekar, Forum Komunikasi Muslim Indonesia, dan Gerakan Reformasi Islam kembali menggelar unjuk rasa menolak pelaksanaan ibadah jemaat GKI di Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat.

Kelompok ini mengepung sebuah rumah yang menjadi tempat ibadah GKI Yasmin di Jalan Cemara Raya nomor 9, kompleks Taman Yasmin. Kelompok ini berunjuk rasa dan mengancam jemaat yang sedang beribadah setelah menembus blokade berlapis aparat keamanan.

Kisruh ini baru berakhir setelah jemaat GKI Yasmin membubarkan diri dan tidak melaksanakan ibadah. Ini merupakan peristiwa pelarangan kesekian kalinya yang menimpa jemaat gereja itu. Sebelumnya, massa juga sempat mengusir jemaat GKI Yasmin ketika beribadah di gedung gereja dan di trotoar depan gereja mereka sendiri.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya