Berdamai, Marwan Tetap Bantah Plagiat Karya Jusman
Selasa, 17 Januari 2012 19:03 WIB
TEMPO.CO, Makassar- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Marwan Jafar sepakat berdamai dengan Jusman Dalle, aktivis KAMMI Pusat yang karyanya diduga dijiplak di rubrik Pendapat Koran Tempo yang terbit 13 Januari 2011. "Persoalan ini sudah clear. Saya datang ke Makassar untuk klarifikasi ini supaya tak dipolitisasi," kata Marwan kala Konferensi Pers di Ruang VIP Rumah Makan Wong Solo, Selasa 17 Januari.
Pertemuan dengan Jusman, Marwan mengatakan, sebagai bentuk silahturahim untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Jika terus diam, Marwan khawatir persoalan tersebut bakal semakin besar dan akan menguntungkan orang lain. Dalam pertemuan itu, Marwan mengaku minta maaf. Namun bukan berarti lantaran telah melakukan plagiat. "Memang ada yang mirip tapi soal plagiat itu masih debatable," ujar Marwan. (Baca:Marwan Bantah Plagiat)
Jusman sendiri mengaku sudah tak mempersoalkan penerbitan hasil karyanya. Dalam opini yang diterbitkan Koran Tempo berjudul Pengelolaan Energi Libya Pasca-Qadhafi, Jusman mengaku, banyak kesamaan dengan yang dimuat di detik.com pertanggal 25 Oktober 2011 dengan judul Perang Ideotik Libya.(Baca:Tulis Artikel di Tempo, Marwan Jafar Dituding Plagiat)
"Kalimat pertama paragraf pertama itu sama persis, lalu di paragraf terakhir pun begitu. Sisanya di bagian tengah pun ada yang sama," kata Jusman.
Tulisan tersebut juga sebelumnya sudah pernah dipublikasikan di Okezone pada tanggal 28 Maret 2010 dengan judul Quo Vadis Libya. Jusman mengaku enggan memperpanjang kasus tersebut. Persoalan plagiat merupakan tanggungjawab moral dan intelektual seseorang.
Perihal tudingan plagiat, kata Marwan sudah dilihatnya dan diakuinya tak pernah membuat tulisan tersebut. Opini tersebut bisa terbit di Koran Tempo setelah salah satu stafnya bernama Sugiyanto yang mengirim. "Saya juga tidak tahu dia kirim. Jadi ini murni kesalahan dan kecerobohan staf saya," kata Marwan. Marwan menilai Sugiyanto ingin berkontribusi namun telah salah lantaran tak pernah mengkonfirmasikan hal tersebut kepada dirinya.
Pengamat Politik Arqam Azikin mengaku penyelesaian persoalan dugaan plagiat antara Jusman dengan Marwan perlu ditiru dan menjadi pembelajaran. Persoalan tersebut, katanya memang tak perlu diperpanjang lantaran hanya merugikan kedua belah pihak. "Tak ada untungnya mereka berdua. Malah orang lain yang mungkin ambil keuntungan," kata Arqam.
Disebutkan Arqam, baik Jusman maupun Marwan memiliki seabrek kesibukan dan kegiatan yang lebih penting dan utama untuk dikerjakan dibandingkan menghabiskan waktu berperkara dengan persoalan dugaan plagiat. "Ini pembelajaran politik karena tak lama berpolemik," kata Arqam.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Terkait
Marwan Ja'far Bantah Disebut Plagiat
Jika Terbukti Plagiat, Marwan Masuk Blacklist Tempo
Tempo Klarifikasi Kasus Plagiat Marwan Ja'far
Tulis Artikel di Tempo, Marwan Jafar Dituding Plagiat