TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya sorotan terhadap kinerja Kepolisian RI belakangan ini rupanya jadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden menilai media massa dan sebagian masyarakat lebih sering dan lebih suka melihat kekurangan dan kesalahan Polri. "Memang demikian kelaziman dan kenyataannya," kata SBY di Markas Besar Polri Selasa, 17 Januari 2012.
Dalam pengarahannya di depan para perwira tinggi, kepala kepolisian daerah se-Indonesia, dan para komisaris besar terbatas itu Presiden pun membesarkan hati korps baju cokelat tersebut. "Saya berharap tidak perlu saudara-saudara terlalu gundah, tidak perlu. Saya pun mengalami," kata dia.
Menurut SBY, dalam menjalankan tugasnya tentu saja kinerja Polri ada yang baik dan mencapai sasaran yang sudah ditargetkan. Namun tentu masih ada pula yang belum bisa tercapai atau belum bisa diwujudkan.
Sayangnya, setiap capaian yang ditorehkan aparat kepolisian tak banyak diapresiasi masyarakat banyak. Lain halnya jika aparat kepolisian melakukan kesalahan, kejadian tersebut akan selalu diingat publik dan menjadi preseden buruk bagi institusi ini.
"Kalau Polri satu saja langsung disorot, kenapa? Karena saudara penegak hukum. Sementara itu, penindakan dan penyelesaiannya sering dilihat publik kurang transparan," ujarnya.
Ia menambahkan, "Sekali lagi jangan sedih, manusia bisa lupa mencatat, tapi Allah SWT senantiasa mencatatnya," kata dia membesarkan hati jajaran Polri.
Kinerja kepolisian kini memang tengah disorot tajam. Beberapa kasus seperti kasus bocah AAL yang dituding mencuri sandal jepit milik anggota polisi, kerusuhan di Bima, dan kematian dua anak dalam penjara polisi di Sumatera Selatan.
MUNAWWAROH
Berita terkait
Seorang Polisi di Blitar Diduga Lakukan Pencabulan
14 Juli 2018
Seorang anggota Polsek Kesamben, Kabupaten Blitar diamankan kesatuannya setelah mencoba melakukan pencabulan terhadap seorang perempuan.
Baca SelengkapnyaPolisi Bebaskan Warga Korea Petinggi SnowBay yang Pesta Narkoba
5 Februari 2018
Enam warga Korea Selatan yang pesta narkoba di Diskotek Golden Crown, kabarnya dibebaskan polisi setelah membayar Rp 1,6 miliar.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Telusuri Pemasok Sabu untuk Dua Polisi Lalu Lintas
24 Agustus 2017
"Kalau dia sudah sadar pakai narkoba dan anggota Polri, ya harus diproses, dihukum, juga dipecat," kata Nico.
Baca SelengkapnyaKapolda Jawa Timur Berhentikan Tak Hormat 6 Perwira dan Bintara
17 April 2017
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur memberhentikan tidak dengan hormat enam polisi berpangkat perwira dan bintara yang melanggar kode etik kepolisian.
Baca SelengkapnyaTes Urine, 5 Polisi Tolitoli Positif Narkoba
8 April 2017
Lima polisi di Polres Tolitoli terungkap menggunakan narkoba saat dilakukan tes urine.
Baca SelengkapnyaPakai Sabu dengan 2 Cewek Pemandu Lagu, 3 Polisi Dicokok
13 Februari 2017
Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, menangkap tiga polisi yang diduga mengkonsumsi narkotik jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaKapolsek di Sulawesi Selatan Diduga Sindikat Mobil Bodong
16 Januari 2017
Polda Sulawesi Selatan mengungkap sindikat perdagangan mobil
bodong yang diduga melibatkan polisi termasuk Kapolsek Burau.
Bawa Sabu, 2 Polisi Asal Sorong Ditangkap di Maros
11 Januari 2017
Juga ditangkap dua warga Makassar yang diduga berkaitan dengan jaringan dua polisi asal Sorong, Papua Barat, itu.
Baca SelengkapnyaICW Minta Kapolri Cabut Telegram Penggeledahan Polisi
19 Desember 2016
Pencabutan telegram perlu dilakukan agar Polri tidak terkesan berupaya melindungi anggotanya yang patut diduga terlibat korupsi.
Baca SelengkapnyaDiduga Bekingi Bandar Narkoba, Polisi Ini Dibekuk
10 November 2016
Polisi itu ternyata telah masuk daftar buron di Polres Mamasa.
Baca Selengkapnya