TEMPO.CO, Surabaya - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya mengecam pengusiran terhadap penganut Syiah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sampang. "Pemerintah Sampang gagal menjalankan fungsinya sebagai pelindung masyarakat,” kata Koordinator Kontras Surabaya, Andy Irfan Junaidi, dalam keterangan persnya, Jumat 13 Januari 2012.
Menurut Andy, Pemerintah Kabupaten Sampang justru membiarkan aksi kekerasan terhadap warga penganut Syiah, bahkan menjadi pelaku kekerasan.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Kontras Surabaya, tindakan pengusiran dilakukan tanpa terlebih dahulu berdialog dengan warga penganut Syiah. Bahkan pengusiran dilakukan secara sistematis dengan terlebih dahulu menghentikan seluruh pasokan bantuan. Aliran air untuk fasilitas MCK di lokasi pengungsian juga dihentikan sepihak.
Karena itu Kontras mendesak pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera mengambil alih perlindungan bagi warga penganut Syiah di Sampang. "Dari awal pemerintah setempat tak pernah serius melindungi warganya. Kami juga mendesak kepolisian segera mewujudkan keamanan di Sampang," ujar Andy.
Koordinator Center for Marginalized Communities Studies (CMARs) Surabaya, Akhol Firdaus, juga menilai pelaku utama pengusiran warga Syiah adalah pemerintah daerah, khususnya Kementerian Agama Sampang serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sampang.
Berdasarkan data yang dihimpun CMARs, dua instansi itulah yang menyediakan beberapa truk untuk mengangkut secara paksa warga Syiah kembali ke rumahnya. "Mereka mengusir tanpa adanya jaminan keamanan bagi warga Syiah setelah kembali ke rumah mereka," tutur Akhol.
Sesaat sebelum pengusiran beredar isu bahwa ribuan orang anti-Syiah siap kembali merusak rumah warga Syiah jika pulang ke rumahnya. Sementara itu beberapa aktor di balik kerusuhan Syiah Sampang hingga kini tak kunjung ditangkap. "Korban dan pelaku kekerasan sebenarnya saling kenal. Data para pelaku sudah disampaikan ke polisi, tapi hingga kini tak ditangkap," ucap Akhol.
Para pelaku perusakan dan pembakaran, kata Akhol, umumnya warga sekitar, sehingga warga Syiah khawatir sebelum para pelaku ditangkap ancaman kekerasan tetap saja akan terjadi.
Kondisi rumah warga Syiah banyak yang rusak dan belum diperbaiki. Jadi warga Syiah sangat menderita jika harus dipaksa kembali ke rumah mereka.
Kamis kemarin, 12 Januari 2012, Pemerintah Kabupaten Sampang memulangkan secara paksa ratusan warga Syiah dari lokasi pengungsian di Gedung Olahraga Kabupaten Sampang. Warga dipaksa kembali ke rumahnya. Padahal warga Syiah masih takut kembali ke rumah mereka.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya