TEMPO Interaktif, Semarang: Mengenang kepergian wartawan RCTI, Ersa Siregar, sekitar 50 wartawan di Semarang melakukan aksi tabur bunga dan long march dari Jalan Pahlawan sampai pusat kota Simpang Lima, Semarang, Selasa (30/12). Peserta aksi gabungan dari anggota Aliansi Jurnalis Independen Semarang bersama Forum Wartawan Pemerintah Provinsi/DPRD Jateng.Selain tabur bunga, secara bergantian mereka menyampaikan orasi yang antara lain isinya menuntut agar pemerintah, khususnya TNI serta GAM ikut bertanggung jawab dan mengusut tuntas atas meninggalanya Ersa. Mereka juga menuntut agar GAM maupun TNI segera membebaskan juru kamera RCTI, Ferry Santoro yang sampai saat ini masih disandera GAM."Kasus yang menimpa Ersa adalah bentuk pelecehan terhadap kebebasan pers. Dimana, jurnalis yangbertugas menyampaikan informasi kepada publik justru menjadi korban. Oleh karenanya, baik TNI maupun GAMharus bertanggungjawab atas meninggalnya Ersa," tegas Ketua AJI Semarang, Ardiansyah, dalam orasinya.Sebagai ungkapan berbela sungkawa, terhitung mulai hari ini sampai tujuh hari ke depan, wartawan Semarang akan menggenakan pakaian warna gelap sebagai ungkapan berkabung. Aksi ditutup dengan pembacaan sejarahsingkat Ersa yang dilanjutkan dengan doa. Sohirin - Tempo News Room