Yudi Latif: Demokrasi Indonesia Gagal

Reporter

Editor

Kamis, 5 Januari 2012 18:53 WIB

Pengamat politik, Yudi Latif, Ekonom Indef, Aviliani dan pakar Marketing Politik dari UI, Firmanzah saat dialog "Mengukur Efektivitas Debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di DPD komplek DPR RI, Jakarta, Rabu (1/7). TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Intelektual Muda Yudi Latif menilai bahwa demokrasi di Indonesia gagal. "Demokrasi reformasi kita gagal. Kita harus kembali ke UUD 45 dan Pancasila," katanya dalam acara Kongres Perubahan di gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta, Kamis 5 Januari 2012.

Menurut Yudi, penilaian gagal tersebut karena banyak sekali kasus bentrok yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Yudi yang juga ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia) itu menambahkan, bahwa untuk menyelamatkan demokratisasi, harus dilakukan perubahan.

Perubahan itu, kata dia, akan diwujudkan dalam bentuk gerakan rakyat pada tanggal 12 Januari 2012. Gerakan tersebut adalah gerakan blokade total oleh rakyat dari Banyuwangi hingga Anyer.

Kongres Perubahan di gedung YTKI ini adalah persiapan gerakan rakyat tersebut. Selain Yudi Latif banyak tokoh yang hadir dalam kongres tersebut. Di antaranya adalah pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy, kyai muda Maman Imanulhaq dari Cirebon, Romo Kristo, dedengkot Ikatan Alumni UI (Iluni) Hariyadi Darmawan, budayawan Sujiwo Tejo, dan sejumlah tokoh dari Papua dan buruh.

Dalam diskusi tersebut, para tokoh menyatakan dukungannya terhadap terjadinya gerakan perubahan yang akan terjadi itu. "Kami tokoh agama mendukung setiap gerakan untuk perubahan yang dilandasi oleh keadilan dan kesejahteraan," kata Romo Kristi.

MITRA TARIGAN


Berita terkait

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

12 Mei 2023

6 Tuntutan Aksi Mahasiswa Mei 1998, Reformasi Sudah Selesai?

Para mahasiswa pada aksi unjuk rasa Mei 1998 menyuarakan 6 tuntutan dalam reformasi. Apakah hari ini sudah selesai?

Baca Selengkapnya

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

8 April 2023

Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual

Presiden Saied menolak pemaksaan lebih jauh dari IMF karena bisa mengarah pada kemiskinan yang lebih lanjut di Tunisia.

Baca Selengkapnya

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

14 Desember 2022

Peru Terperosok ke Krisis Politik, Unjuk Rasa Berubah Jadi Kerusuhan

Setidaknya tujuh orang tewas dalam unjuk rasa di Peru akhir pekan lalu saat aksi protes berubah menjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

5 Agustus 2021

Krisis Politik di Myanmar Jadi Sorotan di Pertemuan AMM

Menteri Luar Negeri RI secara terbuka menyebut isu Myanmar menjadi masalah yang paling banyak di bahas di pertemuan AMM

Baca Selengkapnya

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

18 Mei 2020

Netanyahu Perkenalkan Kabinet Baru ke Parlemen Israel

PM Netanyahu dan rival politik Benny Gantz membentuk koalisi pemerintahan baru bersatu untuk mengakhiri konflik politik berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

13 Agustus 2018

Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

Risiko sistemik dikhawatirkan akan mengakibatkan krisis Turki mempengaruhi IHSG.

Baca Selengkapnya

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

25 Maret 2018

Perludem Sebut Anak Muda Masih Jadi Penonton Politik

Perludem pun menilai sistem politik yang ada di Indonesia tak ramah bagi anak muda sehingga mereka sulit terjun di dunia politik.

Baca Selengkapnya

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

23 Mei 2017

Jokowi: 6 Bulan Terakhir Kita Buang-buang Energi Tidak Berguna

Presiden Jokowi mengatakan, 6-8 bulan ini, energi dihabiskan untuk banyak hal tidak berguna, saling hujat, berdebat, dan membuat suhu politik memanas.

Baca Selengkapnya

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

8 Februari 2017

SBY: Jika Hanya Pentingkan Stabilitas Politik, Hati-hati  

SBY mengatakan pemerintah harus berhati-hati jika negara hanya menekankan aspek stabilitas politik.

Baca Selengkapnya

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

2 Februari 2017

Analis Politik: Situasi Memanas, Jokowi Harus Lakukan Ini  

Pertarungan Joko Widodo adalah kepada siapa saja yang berdiri di seberang kepentingan negara dan bangsa.

Baca Selengkapnya