Saan dan Hafsah Dituding Terlibat Proyek Hambalang  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Desember 2011 14:34 WIB

Saan Mustopa. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Nazaruddin kembali meluncurkan tudingan kepada bekas koleganya di Partai Demokrat. Kali ini, tersangka kasus suap wisma atlet itu menuduh Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Saan Mustopa, dan Ketua Fraksi Demokrat, Jafar Hafsah, terlibat proyek pembangunan komplek olahraga Hambalang di Sentul, Jawa Barat.

"Ya, (Saan dan Jafar) terlibat. Makanya nanti akan didalami Saan terima uang dimana, Jafar Hafsah terima uang dimana?" kata Nazaruddin di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat siang, 23 Desember 2011. Hari ini Nazar kembali menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus proyek Hambalang.

Kemarin, Nazar juga diperiksa untuk kasus yang sama. Usai dimintai keterangan oleh penyidik, bekas politikus Partai Demokrat itu mengaku ditanya soal proyek lainnya, yakni pembangunan gedung Pajak. "Itu kan dulu yang menang Adhi Karya, namanya Mahfud Suroso," katanya.

Mahfud disebut-sebut sebagai orang dekat Anas yang dipercaya mengelola perusahaan Ketua Umum Demokrat itu. Perusahaan yang dipimpin Mahfud itu dituding membuat kontrak fiktif dengan PT Adhi Karya. Selain proyek memenangkan proyek Hambalang dan gedung Pajak, PT Adhi Karya juga disebut menjadi pelaksana proyek pembangkit listrik di Kalimantan Timur.

Anas juga disebut Nazaruddin menerima komisi dari PT Adhi Karya. "Saya ceritakan (dalam pemeriksaan) uang yang diserahkan itu lewat siapa, kapan, dan di mana. Kini semua kembali ke KPK," ujar bekas anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat. Nazar juga mengungkap peran politikus Demokrat lainnya, seperti Angelina Sondakh, Mirwan Amir, dan Ignatius Mulyono.

KPK berjanji akan mengusut lebih lanjut pengakuan Nazar tersebut. "Semua kasus kami dalami," kata pimpinan KPK Adnan Pandu Pradja di kantornya pagi tadi.

Proyek Hambalang meliputi pembangunan stadion serta pusat pendidikan, pelatihan, dan sekolah olahraga. Proyek ini digarap sejak tahun lalu dengan dana Rp 1,2 triliun. Kasus ini sudah diungkap Nazar saat ia dalam pelarian pertengahan tahun ini.

ISMA SAVITRI


Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

18 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

21 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya