TEMPO.CO, Banyuwangi - Belasan mayat imigran asal Timur Tengah yang tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, ditemukan terapung di perairan Banyuwangi. Mayat-mayat itu mengapung di perairan sekitar 5 mil dari Pantai Grajagan, Purwoharjo, Banyuwangi.
Komandan Pos TNI Angkatan Laut Grajagan, Pelaut Dua (Pelaut) Samproni, mengatakan nelayan lah yang pertama kali menemukan mayat-mayat imigran itu. Mereka melaporkan ada 10-15 mayat yang mengapung di antara Pulau Lutung hingga Plengkung. "Laporannya sekitar pukul enam pagi tadi," kata Samproni kepada wartawan, Rabu, 21 Desember 2011.
Menurut dia, tim TNI AL baru melakukan evakuasi pada pukul 09.00 WIB dengan menggunakan tiga perahu nelayan. Lambatnya evakuasi karena tim terkendala kondisi laut yang sedang surut. Tim evakuasi baru menemukan satu mayat. Kemungkinan besar belasan mayat lainnya telah terbawa ombak dan terpencar ke pulau lainnya.
Para imigran asal Pakistan dan Afganistan itu diduga tengah menuju Australia untuk mencari penghidupan baru, menyusul gejolak politik dan ekonomi di negeri mereka. Jumlah imigran itu lebih dari 200 orang. Belum diketahui secara pasti dari pelabuhan mana mereka berangkat.
IKA NINGTYAS
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya