George Aditjondro Gagal Bertemu Sultan

Reporter

Editor

Kamis, 8 Desember 2011 04:42 WIB

George Junus Aditjondro. TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Yogyakarta-Sosiolog George Junus Aditjondro gagal bertemu dengan Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu 7 Desember 2011. George datang ke Kepatihan untuk meminta maaf kepada Sultan atas pernyataannya yang dinilai Forum Masyarakat Yogyakarta menyinggung Keraton Yogyakarta. Tapi Sultan sedang tak berada di Kepatihan.



"Saya akan sampaikan permintaan maaf secara langsung. Tapi pihak protokol akan menyampaikannya dulu kepada Sultan dan masih menunggu jawaban Sultan," kata George saat ditemui di ruang tamu Kepatihan.



George datang ditemani aktivis Forum Sekolah Bersama, yang selama ini memperjuangkan penolakan penambangan pasir besi di pesisir pantai Kulonprogo. Menurut penjelasan pihak Humas Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan tengah menghadiri peresmian di Kantor Sayap Ibu di Pringwulung.



Dia menolak menceritakan poin-poin apa yang akan disampaikan kepada Sultan. Alasannya, hingga saat ini dia belum bertemu dengan Sultan. "Jangan, enggak sopan. Nanti melanggar etika. Saya bisa dianggap menduakan Sultan," kata dia.



Namun George menegaskan bahwa niat untuk meminta maaf adalah keinginannya sendiri. Dia membantah adanya pihak lain di belakangnya ihwal pernyataannya yang dinilai melecehkan Keraton Yogyakarta.



Advertising
Advertising

Saat menjadi pembicara pada diskusi "Membedah Status Sultan Ground dan Pakualaman Ground dalam Keistimewaan Yogyakarta" di Auditorium Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, akhir November lalu, George mengatakan bahwa Keraton Yogyakarta jangan disamakan dengan Kerajaan Inggris, karena hanya kera yang ditonton.



"Itu hanya pelesetan spontan. Kalau spontan, kan enggak baik dituduhkan. Saya datang untuk meluruskannya," kata George.



Hingga kemarin, George mengaku belum dipanggil penyidik Kepolisian Daerah DIY untuk diperiksa berkaitan dengan laporan Forum Masyarakat Yogyakarta. Saat ini dia menginap di sebuah hotel di Yogyakarta. "Saya percaya kepada Polda yang berjanji melindungi saya," ujarnya.



Kerabat keraton, Gusti Bendara Pangeran Haryo Prabukusumo, enggan menanggapi pernyataan George maupun kedatangannya untuk meminta maaf kepada Sultan. "Enggak mau komentar apa-apa, daripada salah ngomong. Nanti malah (tambah) kesal," kata dia.



Meski demikian, menurut Prabu, masyarakat punya hak untuk menanggapi pernyataan George. Dia mengatakan ini karena warga Yogyakarta sudah lama diombang-ambingkan pemerintah pusat terkait dengan Rancangan Undang Undang Keistimewaan DIY. "Segala sesuatu yang terkait RUU Keistimewaan jadi sensitif," katanya lagi.



PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

30 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

52 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya