Penangkapan Aktivis Pro Demokrasi Tanda Megawati Represif
Reporter
Editor
Selasa, 23 Desember 2003 08:55 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Presiden Abdurrahman Wahid menilai pemerintahan Megawati lebih represif karena telah menangkap dan melakukan teror terhadap para aktivis pro demokrasi. Tindakan represif aparat keamanan terhadap aktivis pro demokrasi merupakan tindakan melanggar hukum.
Karenanya, Wahid usai sholat Jumat di rumahnya di Ciganjur, Jumat (10/9), berjanji akan melaporkan tindakan tersebut ke Komisi Nasional Hak-hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Termasuk mengenai penangkapan 19 orang aktivis pro demokrasi di Bandung. “Tapi jangan buru-buru mengambil kesimpulan bahwa tindakan represif pemerintahan Mega dapat disamakan dengan tindakan yang terjadi pada masa lalu (Orba, red),” kata Gus Dur.
Pada kesempatan itu Gus Dur menerima para tamunya, para aktivis mahasiswa pro demokrasi dan ibu-ibu pengajian dari Depok. Para aktivis mahasiswa itu mengadukan penangkapan 19 orang mahasiswa dan buruh di Bandung. Sedangkan rombongan pengajian dan para ulama NU datang ke rumah Gus Dur untuk menanyakan tentang kondisi kesehatan terakhir Gus Dur. Setelah menerima puluhan tamunya, Gus Dur langsung meninggalkan rumahnya untuk melayat saudaranya yang meninggal dengan menumpang mobil Mercedez B 1312 XH.
Sampai hari ini, rumah Gus Dur di Ciganjur masih dijaga oleh dua orang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan 10 orang anggota Bantuan Serbaguna (Banser) Ciganjur yang berjaga secara bergantian.(Nurakhmayani)