Priyo Minta Busyro Fokus Urus KPK  

Reporter

Editor

Jumat, 11 November 2011 15:06 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, meminta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas, tidak sering-sering berkomentar miring tentang politikus. Alih-alih menyindir orang lain, Priyo menyarankan agar Busyro lebih fokus mengurusi lembaganya sendiri, KPK.

"Lama-lama kita berpikir terlalu banyak bicara juga. Saya sarankan Ketua KPK konsentrasi kepada pekerjaan utamanya," kata Priyo kepada wartawan di ruangan kerjanya, Jumat, 10 November 2011.

Busyro mengkritik sejumlah politikus yang kerap memberikan komentar yang menyerang lembaganya. Ia menganggap bahwa politikus tersebut masuk dalam kategori dasa muka alias memiliki karakter yang bisa diubah-ubah.

"Inilah karakter esuk dele, sore tempe, malam onde-onde," kata Busyro dalam pidato kebudayaan bertajuk "Paguyuban Kumuh Koruptor dan Polusi Kebudayaan" di Taman Ismail Marzuki, Kamis malam.

Busyro juga menuding politikus yang sering tampil perlente dengan lambang burung garuda keemasan dan safari bersaku enam, serta memiliki selusin BlackBerry. "Inilah partai politik kita yang dihuni mayoritas politisi pragmatis hedonis. Ini tragis sekaligus tragedi budaya," katanya.

Priyo mengatakan, apapun alasannya, Busyro seharusnya tidak perlu menyindir lembaga-lembaga negara lainnya. Priyo justru menantang Busyro untuk memulai perubahan itu dari diri Busyro sendiri.

"Dimulai saja dari dirinya sendiri. Jangan lagi pakai jas, jangan lagi pakai dasi," ujarnya. "Mungkin beliau menginginkan semua kurus kering kerontang gitu," tambahnya.

Priyo tak membantah semua ucapan Busyro, namun Priyo berharap orang nomor satu di KPK ini bisa bicara lebih bijaksana. "Enggak apa-apa, pendapatnya tidak ada yang salah. Bener ning ora pener,"ujar politikus Partai Golkar ini.

MAHARDIKA SATRIA HADI


Berita terkait

Pengamat: Tanpa Karakter, Generasi Milenial Jadi Politikus Busuk

27 Februari 2018

Pengamat: Tanpa Karakter, Generasi Milenial Jadi Politikus Busuk

Agar tidak menjadi politikus busuk, Siti Zuhro menyarankan kepada generasi milenial untuk memiliki bekal pengetahuan cukup.

Baca Selengkapnya

Ah, Rupanya Setya Novanto Pernah Digelari Pria Paling Tampan  

14 Desember 2015

Ah, Rupanya Setya Novanto Pernah Digelari Pria Paling Tampan  

Perjuangan hidup Setya Novanto yang berliku dibenarkan Olis Datau, teman dekatnya di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Istana Setya Novanto, Tak Cuma Memandang Hujan dari Luar  

14 Desember 2015

Istana Setya Novanto, Tak Cuma Memandang Hujan dari Luar  

Rumah itu dibangun sesuai dengan karakter Setya dan istri keduanya, Deisti Astriani Tagor.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto dan Istananya yang Megah di Kupang

14 Desember 2015

Setya Novanto dan Istananya yang Megah di Kupang

Bangunan ini didirikan Setya Novanto untuk memenuhi beberapa fungsi sekaligus.

Baca Selengkapnya

Kisah Setya Novanto Hobi Diskusi Bareng Istri di Kamar Mandi

14 Desember 2015

Kisah Setya Novanto Hobi Diskusi Bareng Istri di Kamar Mandi

Setya Novanto dan Luciana Lily Herliyanti sepakat membangun rumah dan mendesainnya bak hotel, bahkan istana.

Baca Selengkapnya

Politikus Rangkap Jabatan

5 April 2015

Politikus Rangkap Jabatan

Menurut Puan, posisinya di partai selama ini nonaktif dan ia selalu berfokus pada pekerjaan dan tanggung jawab di eksekutif sebagai menteri (Tempo.co, 1 April).

Baca Selengkapnya

Korupsi dan Politik

14 November 2014

Korupsi dan Politik

Seorang anggota DPR dari sebuah partai besar memiliki sebidang tanah yang luas di sebuah tempat di Jawa Timur. Dia memang dikenal sebagai seorang pengusaha real estate. Di tengah tanahnya ada sebuah jalan kampung kecil. Sebagai seorang anggota DPR, dia mengusulkan anggaran pembangunan infrastruktur jalan itu atas nama kepentingan publik. Kemudian, anggaran sebesar Rp 120 miliar disetujui panitia anggaran DPR.

Baca Selengkapnya

Artidjo: Semua Koruptor Dicabut Hak Politiknya  

19 September 2014

Artidjo: Semua Koruptor Dicabut Hak Politiknya  

"Tapi, kalau jabatan hanya untuk korupsi biasa dan bukan jabatan poltik, tidak tepat dicabut hak politik."

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Kontroversinya  

19 Agustus 2014

Fahri Hamzah dan Kontroversinya  

Setidaknya ada lima persoalan yang membuat nama politikus PKS itu menjadi kontroversi.

Baca Selengkapnya

Puisi dalam Politik Kita

2 Mei 2014

Puisi dalam Politik Kita

Sebenarnya, sejarah puisi adalah sejarah yang luhur. Ketika teologi, filsafat, sains, atau bahkan agama mengalami kejenuhan dalam menjawab teka-teki dan memberi akan keber-Ada-an manusia, maka peradaban berpaling ke puisi. Puisi menjadi semacam Sang Mesias. Menurut penyair metafisik Inggris, John Keats, puisi adalah satu-satunya yang mampu merangkul manusia dalam keterasingannya. Jadi, tak mengherankan jika mistisisme atau sufisme dalam Islam pada akhirnya berpaling ke puisi. Sebab, hanya melalui puisi, pengalaman transenden (ektase) seorang sufi dapat dibahasakan. Keluhuran puisi pula yang membawa Aristoteles justru menilai bahwa puisi harus berperan menciptakan efek katarsis guna menekan nasfu-nafsu rendah.

Baca Selengkapnya