TEMPO Interaktif, Jambi - Sebanyak 31 emigran gelap asal Afganistan, Jumat, 11 November 2011, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, terjaring razia aparat Kepolisian Resor Kota Jambi di Hotel Wisata, kawasan Pasar Jambi.
Saat ditangkap, 31 emigran yang semuanya laki-laki itu tidak memiliki dokumen sah sehingga aparat terpaksa menahan mereka sebelum siang tadi sekitar pukul 11.30 WIB dan diserahkan ke pihak imigrasi setempat.
Wakil Kepala Polisi Resor Kota Jambi Ajun Komisaris Besar Yaser mengatakan, imigran asing ini berhasil ditangkap di Hotel Wisata di kawasan Pasar Jambi.
Menurut Yaser, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi terkait 31 warga WNA yang diamankan dalam razia rutin Kantibmas.
"Mereka berasal dari Afganistan dan sampai di Jambi Kamis malam. Awalnya mereka dari Afganistan lewat Pakistan, terus ke Filipina, dan selanjutnya ke Malaysia. Dari Malaysia baru ke Indonesia sampai di Jambi," kata Yaser.
Polisi tidak tahu apakah mereka lewat Batam atau Tungkal. Tapi yang jelas mereka tidak dilengkapi dengan dokumen. "Alasan mereka, ingin ke Jakarta minta suaka ke perwakilan PBB," kata Yaser.
Sementara itu, Ali, salah seorang warga Afganistan, saat ditanya mengatakan dirinya melarikan diri ke Indonesia untuk menyelamatkan diri dari kejaran pasukan Taliban. Ali mengaku, saat melarikan diri dari Afganistan, ia sempat kena tembak. "Kami datang ingin minta suaka," ujar Ali sambil menunjukkan bekas luka tembak di perutnya.
SYAIPUL BAKHORI
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya