Mengapa Pulau Komodo Dijuluki Jurassic Park  

Reporter

Editor

Jumat, 4 November 2011 10:55 WIB

Komodo di Taman Nasional Komodo, pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO Interaktif, London - "Kami tidak butuh dongeng Jurassic Park untuk melihat dunia yang didominasi binatang reptil. Itu semua ada di sini (di Taman Nasional Komodo)." Pernyataan tersebut diungkapkan sutradara film dokumenter alam kenamaan Inggris, Sir David Attenborough, dalam sebuah adegan acara Life di BBC.

Pernyataan Attenborough membuat Taman Nasional Komodo dijuluki Jurassic Park yang nyata. Jurassic Park adalah novel fiksi ilmiah yang ditulis Michael Crichton pada 1990. Dalam novel tersebut diceritakan bagaimana dinosaurus yang dibangkitkan lagi secara genetik dan menghancurkan taman Jurassic. Novel ini sudah diadaptasi ke dalam sebuah film oleh Steven Spielberg dengan judul yang sama.

Komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, dianggap sebagai cicit dari dinosaurus. Orang Eropa pertama kali mengetahui keberadaan komodo pada 1912. Namun keberadaan komodo semakin dikenal lewat dokumenter karya Attenborough bertajuk Zoo Quest for a Dragon.

Karya tersebut pertama kali tayang di BBC pada 1956. Saat tiba di pantai, Attenborough bertemu seekor komodo. Dalam dokumenter tersebut dijelaskan pula seorang warga desa setempat tewas akibat komodo. Karena penasaran, Attenborough mencari tahu mengapa komodo berbahaya bagi manusia.

Salah satu jawabannya: komodo liar bisa membunuh dan memakan manusia, meski hewan tersebut tidak diganggu. Kendati dikenal suka bangkai, komodo juga membunuh hewan lainnya dengan air liurnya yang beracun. Mereka bisa menyergap mangsanya dari semak-semak dan rerumputan. Komodo bisa tumbuh hingga sepanjang 3,1 meter dan hidup lebih dari 20 tahun. Komodo saat ini dianggap sebagai spesies yang dilindungi karena nyaris punah.

Setelah pertemuan pertamanya dengan komodo pada 1956, Attenborough beberapa kali membuat dokumenter soal komodo. Pada 2009 Attenborough kembali membuat dokumenter soal komodo di BBC1 dan BBC HD. Acara tersebut menyedot sekitar tujuh juta pemirsa.

Dalam dokumenter tersebut dijelaskan bahwa komodo bisa memakan makanan hingga 80 persen dari berat badannya. Tampak dalam tayangan itu komodo memakan kerbau. Komodo itu awalnya menggigit kerbau. Saat menggigit, komodo sekaligus menyebarkan racun mematikan ke aliran darah sang kerbau. Tak lama kemudian sembilan komodo lainnya mendatangi si kerbau untuk memakannya.

"Komodo itu tampak brutal. Tapi ini memang satu-satunya cara bagi mereka untuk mendapatkan makanan sebesar itu (kerbau)," ujar Attenborough. "Ribuan tahun lalu gajah cebol hidup di sini. Komodo kemungkinan memburu mereka dengan cara yang sama."

"Mereka mengebiri tubuh kerbau sampai tulang-tulangnya dalam waktu empat jam. Komodo adalah hewan beracun terbesar di planet ini," kata pria berusia 85 tahun tersebut. "Kami tidak butuh dongeng Jurassic Park untuk melihat dunia yang didominasi binatang reptil. Itu semua ada di sini."

Kini komodo kembali digunjingkan. Komodo menjadi buah bibir terkait diajukannya Taman Nasional Komodo masuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia. Yayasan New7Wonders yang menggarap soal Tujuh Keajaiban Dunia tersebut diragukan kredibilitasnya.

Kompetisi ini kabarnya diikuti oleh 28 negara finalis yang berhasil maju dari 220 negara lainnya. Pemerintah sudah jauh-jauh hari menarik diri dari sayembara itu. Namun kampanye yang mengajak seluruh bangsa Indonesia memilih Pulau Komodo terus digiatkan oleh sejumlah pihak, termasuk mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.

Kontroversi tersebut masih terus bergulir. Namun komodo tetap hidup di Taman Nasional Komodo. Hingga September 2011, jumlah komodo di Taman Nasional Komodo mencapai 2.793. Jumlah tersebut berkurang dari tahun lalu sekitar 3.000 ekor.

Kendati jumlah komodo berkurang, Attenborough punya prediksi tersendiri. "Reptil dan amfibi menunjukkan kekuatan luar biasa untuk bertahan hidup, sehingga mungkin suatu saat mereka kembali menguasai Bumi," ujar Attenborough.

BBC| THESUN| YOHANNES SEO| KODRAT

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

1 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

36 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

45 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya