TEMPO Interaktif, Balikpapan - Warga Sei Bedungun, Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, memprotes pembukaan tambang batu bara milik PT Berau Coal. Tambang seluas 1.400 hektare itu ditolak lantaran berada di tengah kota dan dikhawatirkan berdampak buruk bagi lingkungan.
Ketua Aliansi Masyarakat Bujangga Bersatu, Syarifuddin, mengatakan, dampak lingkungan yang segera terasa ialah datangnya banjir. Apalagi lokasi tambang itu berada di sisi Sungai Segah dan Kelay, yang mengapit Kota Tanjung Redeb.
“Kami khawatir sedimentasi tambang akan membuat sungai menyempit dan menjadi satu, karena jaraknya dengan bibir sungai hanya 3 kilometer," kata dia.
Selain itu, warga, menurut Syarifuddin, sudah skeptis dengan Berau Coal. Ia menuding perusahaan ini tidak pernah melaksanakan kewajiban reklamasi lingkungan di seluruh lokasi tambangnya, di antaranya di Binungan, Lati, Sambarata, dan Tumbit.
Lebih jauh, Syarifuddin meminta PT Berau Coal membatalkan pertambangan batu bara yang berbatasan langsung dengan tiga kelurahan, yaitu Sei Bedungun, Gunung Panjang, dan Rantau Panjang.
Saat ini, Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau Tengah bernegosiasi dengan Berau Coal mengenai pembukaan tambang di tengah kota ini. Tapi hingga kini, Berau Coal terus melaksanakan aktivitas pengupasan lahan serta pembuatan jalan penghubung untuk pengangkutan batu bara menuju terminal penimbunan.
Melalui keterangan tertulis, manajemen Berau Coal menyatakan pembukaan kawasan tambang Parapatan seluas 900 hektare sudah mengantongi izin analisis dampak lingkungan. Area ini masuk dalam kawasan konsesi kontrak raya PT Berau Coal yang direncanakan sejak 2004 silam. “Respons pimpinan daerah di Berau sangat positif dan mendukung rencana kami,” kata juru bicara PT Berau Coal, Arif Hadianto.
Berau Coal memperkirakan kawasan tersebut mengandung 20 juta metrix ton batu bara kualitas baik. Eksploitasi tambang rencananya dilakukan lewat proses peledakan. Tambang ini diperkirakan memiliki usia ekonomis 12 tahun. Kawasan ini pun masuk rencana pengembangan Kota Tanjung Redep 10 tahun mendatang.
SG WIBISONO
Berita terkait
Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi
8 hari lalu
Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.
Baca SelengkapnyaTerus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?
14 hari lalu
Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
15 hari lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaWarga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
16 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaHarga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif
19 hari lalu
Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
19 hari lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
21 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
24 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
27 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
29 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca Selengkapnya