Maruar Anggap Taufiq Tak Berniat Jegal Mega  

Reporter

Editor

Selasa, 25 Oktober 2011 10:59 WIB

Anggota DPR RI Maruarar Sirait. Tempo/Nanang Sutisna

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufiq Kiemas agar istrinya, Megawati Soekarnoputri, tak dicalonkan lagi dalam pemilu presiden 2014 memicu spekulasi.

Ada yang menduga manuver Taufiq Kiemas itu berkaitan dengan upaya mencalonkan putrinya, Puan Maharani, dalam Pemilu 2014. Apalagi ketika ditanya di Balikpapan, Senin 24 Oktober 2011, Puan Maharani menyatakan kesediaannya untuk maju.

Namun Ketua PDI Perjuangan Maruar Sirait menganggap apa yang dilontarkan Taufiq Kiemas itu adalah pernyataan pribadi. Maruar tak melihat Taufiq bermanuver untuk menjegal langkah Megawati yang kini masih diunggulkan kadernya untuk maju dalam pemilu presiden 2014.

“Saya melihatnya positif saja, enggak ada maksud Pak Taufiq untuk itu," kata Maruar Sirait kepada Tempo, Senin 24 Oktober 2011. "Kami menghormati Pak Taufik sebagai senior.”

Sebaliknya, kata Maruar, pernyataan Taufiq itu bisa jadi semangat bagi partai dalam menjalankan kaderisasi. “Pak Taufik ataupun Bu Mega selalu mendorong kaderisasi,” ujarnya. "Lagian, soal calon presiden 2014 baru akan ditentukan dalam Rapat Nasional yang tentu, sesuai dengan aturan ideal partai."

Seperti diketahui, Senin 24 Oktober 2011, Taufiq melontarkan pernyataan kalau Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati sudah cukup berumur untuk kembali maju sebagai calon presiden. “Lebih baik Ibu (Megawati) berpikir dulu untuk maju ke depan karena usianya mulai 68 pada 2014,” kata Taufiq kepada wartawan di Gedung MPR/DPR. Taufiq mengatakan Megawati sebaiknya lebih memusatkan pada kaderisasi partai. “Sebab kaderisasi lebih penting dari pada kita maju sendiri,” tuturnya.

Kans Megawati kembali terbuka menyusul beberapa hasil survei oleh lembaga survei independen. Menurut survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang dilakukan pada 10-15 Oktober 2011 dengan 1.200 responden, dari 13 calon presiden yang ditawarkan, Megawati meraih suara terbanyak di bawah Prabowo Subianto. Megawati mendapat 19,6 persen dan Prabowo 10,8 persen. Disusul Aburizal Bakrie 8,9 persen, Wiranto 7,3 persen, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebesar 6,5 persen, Hidayat Nur Wahid 3,8 persen, dan Surya Paloh 2,3 persen.

Indo Barometer juga pernah merilis survei berjudul Prospek Calon Presiden 2014-2019 yang dilakukan Agustus 2010. Hasilnya, Presiden SBY mendapat peringkat pertama sebesar 35,1 persen, Megawati urutan kedua 13,6 persen, Prabowo Subianto 4,5 persen, Aburizal Bakrie 2,7 persen, Jusuf Kalla 2,2 persen, Muhaimin Iskandar 1,8 persen, Wiranto 1,3 persen, Surya Paloh 0,9 persen, Hatta Rajasa 0,8 persen, Sri Sultan Hamengku Buwono X 0,8 persen, dan Anas Urbaningrum 0,6 persen.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya