TEMPO Interaktif, Jayapura - Pelaku penembakan di Areal pertambangan PT Freeport, Timika, Papua, masih misterius. “Kita tidak bisa menyimpulkan itu dari OPM,” kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Timika Mada Indra Laksanta, Sabtu malam, 22 Oktober 2011.
Sebelumnya tiga orang tewas ditembak gerombolan tak di kenal di mile 38-40. Peristiwa penembakan tersebut menewaskan Albertus Laitawono (29) dan Yunus (25) yang bekerja sebagai penjaga kios di mil 40. Sementara seorang korban lain yakni Aloysius Margana, karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia, ditembak saat mengemudikan mobil operasional perusahaan. Margana adalah kerabat dari Roy Suryo, anggota DPR RI.
Menurut Laksanta pelaku penembakan diduga sebanyak 10 orang. Kelompok itu membawa dua senjata api laras panjang. “Dugaan sementara berdasar keterangan saksi ada kurang lebih 10 orang, mereka ke kawasan penduduk dan langsung menembak,” jelasnya.
Sejak kemarin polisi dan tentara melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. Beberapa selongsong peluru kaliber 5,58 mm yang biasa digunakan untuk senjata SS1 atau M16 dan kaliber 7,62 mm yang diduga berasal dari senjata AK 47 ditemukan di lokasi. "Kami belum meneukan jejak penembak,"katanya.
Secara terpisah, Koordinator Organisasi Papua Merdeka Lambertus Pekikir menegaskan tak OPM tak tahu menahu penembakan yang terjadi di areal PT Freeport Indonesia di Timika. OPM menolak terlibat dalam insiden yang menewaskan tiga orang itu. “Saya tidak tahu, ini sudah biasa terulang dan tidak pernah terungkap siapa pelakunya, kami sendiri menolak bila ada pihak yang menyebut pelakunya adalah kami,” kata Pekikir.
JERRY OMONA