Dinas Pertambangan Pastikan Sungai Widas Menyimpan Emas  

Reporter

Editor

Jumat, 21 Oktober 2011 16:30 WIB

Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas memasang spanduk larangan melakukan penambangan emas di Sungai Logawa Desa Kediri Kecamatan Karanglewas. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Nganjuk - Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nganjuk memastikan adanya butiran emas di aliran Sungai Widas. Sudah satu pekan terakhir warga berburu emas di sungai itu untuk mencari harta karun peninggalan zaman kerajaan.

Keberadaan butiran emas ini disampaikan tim peneliti Dinas Pertambangan dan Energi Nganjuk usai menyelidiki aliran air di Sungai Widas, Desa Bandar Alim, Tanjung Anom, Nganjuk, Kamis, 20 Oktober 2011. Setelah uji contoh air menggunakan peralatan khusus, mereka memastikan adanya kandungan emas di sungai itu. “Kandungan emasnya memang ada,” kata Kepala Bidang Pertambangan dan Energi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koptamben, Agus Frihannedi, Jumat, 21 Oktober 2011.

Hanya, butiran emas yang dimaksud bukan berasal dari material sungai, namun benda-benda yang terkubur di dasar sungai. Sebab, sebelumnya sejumlah benda kuno, seperti koin Cina, gelang, dan kalung emas, ditemukan di tempat itu. Benda-benda itulah yang diperkirakan mengeluarkan butiran emas karena tergerus aliran sungai.

Penelitian itu, kata Agus, juga menyimpulkan dugaan peradaban kuno di dasar sungai. Hal ini tampak dengan ditemukannya fosil binatang kerbau dan artefak berupa guci bermotif yang diduga berusia ratusan tahun. Meski tak berani membuat kesimpulan atas keberadaan benda-benda itu, Agus menegaskan bahwa aliran air di sungai itu memang mengandung emas.

Untuk mengetahui lebih lanjut sejarah kawasan itu, pemerintah Nganjuk akan berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan, Mojokerto. Hingga kini, upaya pencarian emas di Sungai Widas masih berlanjut. Mereka berharap bisa mendapatkan harta karun yang terpendam. “Butiran emas juga tidak apa-apa,” kata Rifai, salah seorang pencari emas yang menggunakan saringan bambu untuk memburu pasir emas di permukaan sungai.

Warga tampaknya sangat percaya kalau sungai tersebut menyimpan perhiasan emas seperti yang diembuskan beberapa orang sebelumnya. Namun dibanding hari sebelumnya, jumlah pemburu emas mulai berkurang.

Kepolisian Resor Nganjuk belum melakukan upaya pengamanan di kawasan Sungai Widas terkait aktivitas perburuan emas itu. Kerumunan warga yang mencari emas dinilai masih wajar dan akan berkurang dengan sendirinya. “Sejak dulu memang banyak yang mendulang emas di situ, tapi butiran kecil,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Nganjuk Ajun Komisaris Karyadi.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

5 Penambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Tewas Setelah Tertimbun Longsor

25 Februari 2021

5 Penambang Emas Ilegal di Parigi Moutong Tewas Setelah Tertimbun Longsor

Puluhan penambang emas ilegal di Dusun Sinaa, Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dilaporkan tertimbun longsor

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Kumpulkan Menteri, Bahas Soal Tambang Ilegal

17 Februari 2020

Ma'ruf Amin Kumpulkan Menteri, Bahas Soal Tambang Ilegal

Wapres Ma'ruf Amin mengumpulkan para menteri membahas soal tambang ilegal.

Baca Selengkapnya

Penambang Emas Kabupaten Yahukimo Dibunuh, Polisi Terjunkan Tim

3 September 2019

Penambang Emas Kabupaten Yahukimo Dibunuh, Polisi Terjunkan Tim

Menurut polisi, lokasi pendulangan emas itu jauh dari Ibu Kota Kabupaten Yahukimo.

Baca Selengkapnya

Gunung Pongkor Longsor, 5 Penambang Emas Tewas

13 Mei 2019

Gunung Pongkor Longsor, 5 Penambang Emas Tewas

Gunung Pongkor di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor longsor pada Ahad, 12 Mei 2019 dini hari.

Baca Selengkapnya

Empat Penambang Liar Tewas di Lubang Galian Emas di Bogor

18 Maret 2019

Empat Penambang Liar Tewas di Lubang Galian Emas di Bogor

Empat penambang liar yang biasa disebut dengan istilah gurandil itu ditemukan tewas di dasar lubang galian emas.

Baca Selengkapnya

Bertahan dari Emas, Venezuela Gunakan Penambang Liar

13 Februari 2019

Bertahan dari Emas, Venezuela Gunakan Penambang Liar

Sistem finansial yang menyokong ekonomi Venezuela selama beberapa tahun bukanlah dari pasar saham tetapi melalui penambangan emas primitif.

Baca Selengkapnya

Kapolri Sarankan Pendulang Emas Liar Tak Kembali ke Tembagapura

20 November 2017

Kapolri Sarankan Pendulang Emas Liar Tak Kembali ke Tembagapura

Tito Karnavian mengimbau warga yang sudah bebas sebaiknya tidak usah kembali ke Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Penambang Emas Gunakan Merkuri, KLHK Jelaskan Bahayanya

9 Oktober 2017

Penambang Emas Gunakan Merkuri, KLHK Jelaskan Bahayanya

Kementerian Lingkungan Hidup mencatat ada 850 titik penambangan emas skala kecil (PESK) yang tersebar di 197 kabupaten/kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penambang Emas Ilegal di Poso Tewas saat Tertimbun Longsor

16 September 2017

Penambang Emas Ilegal di Poso Tewas saat Tertimbun Longsor

Saat ditemukan korban sudah tidak bernyawa.

Baca Selengkapnya

20 Jam Tertimbun di Lubang Inul, 13 Penambang Emas Diselamatkan

14 April 2017

20 Jam Tertimbun di Lubang Inul, 13 Penambang Emas Diselamatkan

Selama lebih dari 20 jam tertimbun dalam lubang tambang emas di Minahasa utara, akhirnya 13 penambang asal Jawa Barat, berhasil diselamatkan tim SAR.

Baca Selengkapnya