M. Nuh: Aksara Cerminan Budaya

Reporter

Editor

Jumat, 21 Oktober 2011 15:49 WIB

Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan keaksaraan merupakan prasyarat untuk belajar dan mengelola informasi. Keaksaraan juga berfungsi untuk mengatasi berbagai keterbatasan seperti kemiskinan, ketertinggalan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

“Keaksaraan dapat membebaskan seseorang dari keterbatasan dan jenis bacaan dapat membentuk karakter yang damai sebagai landasan budaya damai,” ujarnya pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional ke-46, Jumat, 21 Oktober 2011.

Karena itu, tidak ada alasan bagi masyarakat Indonesia untuk tidak mengenal aksara. Sebab, aksara sebagai media untuk berkomunikasi sehingga menjadi suatu keharusan untuk mendapatkan dan memberikan sesuatu pada kehidupan masyarakat sosial. "Bayangkan jika kita hidup tanpa media dan komunikasi," kata Nuh.

Setiap karakter dalam aksara, ia melanjutkan, mempunyai makna dan merupakan bagian dari proses pembudayaan yang diciptakan para pendahulu. Ia berharap, masyarakat Indonesia mampu mengenal keaksaraan tanpa terkecuali.

Namun, mantan Rektor Universitas Sepuluh November Surabaya itu mengakui, ada sejumlah persoalan yang membuat upaya menekan angka buta aksara menjadi sulit. Menurutnya, masyarakat enggan mempelajari keaksaraan karena merasa tetap dapat melangsungkan hidup tanpa perlu mengenal keaksaraan.

"Oleh karena itu, mengenalkan makna dari keaksaraan menjadi tugas kita semua. Tidak ada alasan ke depan anak-anak bangsa tidak mengenal aksara, meskipun usianya sudah di atas 40 tahun," kata Nuh.

Sebelum menyampaikan pidato, Nuh menyerahkan anugerah dan penghargaan kepada tujuh bupati, satu wali kota, enam taman bacaan masyarakat, peserta didik keaksaraan, enam penulis buku pengayaan, dan enam wartawan. Dari keenam wartawan itu, Sudrajat dari Koran Tempo meraih Juara I Publikasi Keaksaraan dengan judul tulisan “Tetap Membaca di Sela Belanja”. Tulisan ini dimuat pada Koran Tempo edisi Minggu, 1 Mei 2011. Pemenang berikutnya diraih Media Indonesia, Harian Terbit, Kompas, dan Surabaya Pos.

Berita terkait

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

2 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

1 hari lalu

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

2 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

3 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

4 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

5 hari lalu

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

5 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

7 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

9 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya