Komisi II DPR Upayakan Sengketa Lahan PTPN II Segera Berakhir

Reporter

Editor

Kamis, 20 Oktober 2011 20:32 WIB

TEMPO Interaktif, Medan - Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat RI Chairuman Harahap mengatakan sengketa kepemilikan lahan antara PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) dan masyarakat sekitar perkebunan yang berlarut-larut sejak 1998 harus segera diakhiri.

Chairuman menegaskan hal tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara, Kamis, 20 Oktober 2011, untuk mencari solusi penyelesaian sengketa tersebut. Chairuman didampingi antara lain oleh Akbar Faisal, Abdul Wahab Dalimunte, Mestariani Habie, Tubagus Sunmanjaya.

Komisi II yang membidangi masalah pemerintahan dan otonomi daerah termasuk masalah pertanahan itu menerima laporan dari masyarakat dan petani yang bersengketa dengan PTPN II.

Setelah menerima laporan masyarakat dan petani, menurut Chairuman, Komisi II merasa perlu meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan untuk segera mengatasi sengketa kepemilikan lahan tersebut. Apalagi Hak Guna Usaha (HGU) yang dijadikan dasar bagi PTPN II menggarap lahan tersebut telah berakhir masa berlakunya.

Kementerian BUMN, menurut Chairuman, merupakan pihak yang paling mengetahui luas tanah yang dikelola PTPN II sehingga perlu segera menyiapkan formula penyelesaian sengketa. Selain Menteri BUMN, Komisi II juga akan meminta keterangan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengetahui secara persis status HGU atas tanah sengketa tersebut. “Berlarut-larutnya penyelesaian lahan bermasalah akan berdampak pada menurunnya kepercayaan investor, termasuk di Sumatera Utara, “ kata Chairuman kepada Tempo.

Menurut Chairuman, Komisi II juga menunggu tim bentukan Pemerintah Sumatera Utara yang melakukan pendataan terhadap lahan yang dikelola PTPN II. Data tersebut ditunggu hingga 7 November mendatang untuk dijadikan bahan pembahasan dengan Menteri BUMN.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara Nurdin Lubis mengatakan, tim tersebut beranggotakan pejabat dari berbagai instansi pemerintah di Sumatera Utara, seperti Asisten I Pemerintah Provinsi, BPN, Kodam I Bukit Barisan dan Kepolisian Daerah. “Tim bertugas melakukan inventarisasi dan pemetaan tanah perkebunan yang bermasalah atau HGUnya berakhir. Hasil kerja tim nantinya akan disampaikan kepada Komisi II DPR-RI, Gubernur, serta Kementerian BUMN,” papar Nurdin Lubis kepada Tempo.

Adapun Ketua Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) Harun Noeh menegaskan bahwa 10.000 hektare lahan PTPN II di Kabupaten Deli Serdang dan Langkat sah milik petani yang bergabung dalam BPRPI.

Menurut Harun Noeh, gugatan BPRPI terhadap PTPN II dimenangkan oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Deli Serdang hingga kasasi di Mahkamah Agung tahun 2011. “Kami menuntut PTPN II segera keluar dari lahan itu untuk menghindari pertumpahan darah,“ ujar Harun Noeh di hadapan tim Komisi II DPR-RI.

Sementara itu Direktur Utama PTPN II Bhatara Moeda Nasution mengatakan, perpanjangan HGU atas lahan yang dikelola PTPN II sudah diusulkan kepada BPN. "Semua pihak harus menunggu proses yang dilakukan BPN sehingga tidak bisa mengatakan HGU atas lahan yang kami kelola sudah berakhir dan lahan bisa diambil oleh petani penggarap," ucap Bhatara kepada Tempo.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya