TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hafsah, mengaku tidak masalah jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih menjadi opisisi setelah jatah menterinya dikurangi dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.
"Saya ingin mengatakan jika itu terserah dari PKS. Kalau PKS memilih jalannya sendiri, tidak ada satu pun yang bisa menghalangi," kata Jafar di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Kamis, 20 Oktober 2011.
Namun demikian, Demokrat, kata Jafar, ingin tetap bersama dengan PKS di dalam koalisi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, kata Jafar, tidak memutuskan sepihak dalam menentukan reshuffle.
"Kita sudah bertemu dengan para ketua partai, termasuk PKS. Semuanya sudah dikomunikasikan. Tidak mungkin reshuffle menunggu PKS yang harus membicarakan dulu dengan Ketua Dewan Syuro," katanya.
Jika ada salah satu partai yang tidak puas dengan keputusan Presiden, kata Jafar, tentu dapat dibicarakan lagi dengan Presiden atau memutuskan untuk keluar dari koalisi. "Mau keluar atau di dalam, itu tergantung partainya."
Ditanya mengenai kontrak koalisi yang dianggap PKS telah dilanggar Presiden karena mengurangi jatah menterinya, Jafar mengatakan keputusan reshuffle tidak berdasarkan dari kontrak koalisi, melainkan hak prerogatif Presiden yang dijamin oleh undang-undang.
"Pergantian, pergeseran menteri itu, kan, tergantung pada performance-nya. Lagipula menteri dari Demokrat juga, kan, dikurangi," ujarnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk
20 hari lalu
Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo
37 hari lalu
Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaKalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaSoal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya
21 Juli 2023
Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAirlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP
5 Juni 2023
Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaPKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga
5 Mei 2023
Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.
Baca SelengkapnyaDua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi
2 Mei 2023
Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?
Baca SelengkapnyaPolitikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok
2 Mei 2023
Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.
Baca SelengkapnyaPAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah
30 April 2023
Bukan hanya jemput bola, Eddy menyebut pihak lain juga berupaya menjangkau PAN untuk berkomunikasi.
Baca Selengkapnya