Sebanyak 20 Dokter Indonesia Atasi KLB DBD Pakistan

Reporter

Editor

Jumat, 14 Oktober 2011 02:55 WIB

REUTERS

TEMPO Interaktif, Tangerang - Sebanyak 20 tim medis Indonesia berhasil membantu menekan angka kematian atas kondisi luar biasa demam berdarah dengue di Lahore, Pakistan, Kamis 13 Oktober 2011. Tim ini terdiri dari dokter anak, dokter penyakit dalam, perawat logistik dan manajemen yang bertugas selama dua pekan.


Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang sekaligus ketua tim dokter Rita Kusriastuti di Bandara Soekarno-Hatta mengatakan 20 relawan itu dibagi menjadi lima tim yang bekerja di rumah sakit hingga pemberantasan nyamuk di kampung dan pemakaman penduduk.Perawat mengajarkan para perawat lokal tentang pengawasan pasien dan cara pemberian infus.


"Kami bahkan menterjemahkan metodologi dan panduan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris karena di sana penerapan penanganan pasien tidak terarah dengan baik,"kata Suster Jojor Sihotang, salah satu relawan medis.


Tim ini berangkat sejak 30 September-13 Oktober 2011. Mereka membawa bantuan satu ton obat-obatan dan satu ton alat bahan habis pakai untuk pengendali vektor.


Rita Kusriastuti menceritakan penderita demam berdarah di Pakistan mendekati angka puluhan ribu. "Mereka panik, makin banyak yang dirawat rata-rata sehari 2.000 pasien, angka kematian menaik satu dokter menangani minimal dua pasien," kata Rita.

Tim medis Indonesia dibagi beberapa tim sesuai keahliannya. Tim medis pediatric/ahli penyakit anak misalnya menangani kasus DBD anak-anak di Children Hospital. Tim medis ahli penyakit dalam berkunjung ke RS Mayo. Di sana tim ini mengadakan pelatihan tata laksana kasus DBD, membantu dan melatih para dokter di rumah sakit daerah.

Tim epidemiologis dan entomologis melakukan diskusi dengan kantor Kesehatan mengenai cara-cara pemberantasan vektor. Adapun tim Disaster Managemen berdiskusi tentang rencana aksi darurat.

"Selama di Lahore, tim kesehatan Indonesia selalu mobile dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Setiap tim, dikawal oleh polisi Pakistan. Yang menarik dan menegangkan moncong senjata tentara mereka diarahkan kepada kami, tami aman," kata Rita.

Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, dr Tjandra Yoga Aditama akan mengevaluasi misi kemanusiaan semacam itu. "Kalau memang ada permintaan dan dibutuhkan kami akan mengirim tim lanjutan," kata Tjanda Yoga.

Tjandra mengatakan KLB demam berdarah bisa terjadi di mana saja. "Seperti di Pakistan ternyata jentik nyamuk berkembang di pemakaman karena pemakaman di sana ada tempat cekung yang tergenang air, nah prilaku seperti ini yang perlu diubah," kata dia.


Advertising
Advertising

AYU CIPTA

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya