TEMPO Interaktif, Jakarta - Wardana merupakan mantan Duta Besar Indonesia di Singapura. Ia lahir di Klaten, Jawa Tengah pada 1954. Berdasarkan data situs resmi KBRI Singapura, dia menikah dengan Masrifah dan dikaruniai dua anak. Ia ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia di Singapura pada November 2006 dan pernah ditempatkan di berbagai benua seperti Amerika Utara, Eropa, Asia dan Australia.
Lulus dari Fakultas Sosial dan Politik Universitas Diponegoro pada 1980, Wardana pernah menjabat sebagai wakil konsul di Konsulat Jenderal San Francisco, Amerika Serikat pada 1985-1988. Dia kemudian menjadi perwakilan Indonesia untuk PBB di Jenewa, Swiss pada 1991-1995. Dia ditunjuk sebagai konsul sebelum menjadi Kepala Konsuler bidang Ekonomi di Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo, Japan pada 1998-2002. Dia kemudian ditempatkan di Sydney, Australia.
Dia meniti karier di dalam negeri sejak di Kementerian Dalam Negeri, sebagai kepala sub-divisi, Kementerian Luar Negeri pada 1983-1984. Kemudian dia mendapat posisi sebagai kepala seksi di Direktorat Hubungan Perdagangan Internasional antara 1988-1991. Pada 1995-1998, dia ditunjuk sebagai wakil direktur di Direktorat Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan kemudian menjadi Direktur Hubungan dengan Amerika Selatan dan Karibia antara 2002-2004.
Wardana terlibat dalam berbagai kegiatan bilateral, seperti UNGA, ECOSOC, UNCTAD, G-77, dan Konferensi G-15. Dia terlibat dalam kerja sama bilateral dengan Tunisia, Venezuela, Kuba, Suriname, Chili, dan Argentina.
BERBAGAI SUMBER
Berita terkait
Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan
2 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024
Baca SelengkapnyaOtoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
4 hari lalu
Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional
Baca SelengkapnyaRusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat
4 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita
Baca SelengkapnyaWNI Selamat dalam Gempa Taiwan
5 hari lalu
Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini
Baca SelengkapnyaIOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
5 hari lalu
IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
Baca Selengkapnya23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award
5 hari lalu
Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia
12 hari lalu
Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?
Baca SelengkapnyaKemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB
13 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.
Baca SelengkapnyaMenteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel
15 hari lalu
Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah
Baca SelengkapnyaReaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel
16 hari lalu
Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.
Baca Selengkapnya