Pemukiman Pengungsi Bantuan Kuwait Mulai Dibangun Maret Mendatang
Reporter
Editor
Kamis, 24 Juli 2003 10:39 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pembangunan kawasan pemukiman baru untuk relokasi para pengungsi di Indonesia yang didanai oleh pemerintah Kuwait akan segera dimulai pada Maret mendatang. Hal itu dikemukakan Menteri Keuangan Kuwait, Yousif al Ibrahim, seusai bertemu dengan Wakil Presiden Hamzah Haz di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (20/2). Seperti diketahui, Kuwait mulai pertengahan tahun ini mengajukan bantuan untuk membangun pemukiman tersebut. Rencananya akan dibangun sekitar sepuluh perkampungan baru yang akan menampung 550 kepala keluarga. Pemukiman tersebut akan dibangun di beberapa lokasi seperti Madura, Poso, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Dalam kesempatan itu Menteri Keuangan Kuwait mengungkapkan pula persetujuan Kuwait untuk memberikan dana sebesar US$ 50 juta untuk pengimplementasian berbagai proyek di Indonesia. “Ini adalah persetujuan yang telah kami capai dengan Indonesia dan kami menunggu tanggapan lebih lanjut dari Indonesia tentang perincian proyek-proyek yang akan kami biayai,” ujarnya. Menkeu Kuwait berada di Indonesia dalam rangkaian kunjungannya ke Asia. Seusai mengunjungi Indonesia, dia akan mengunjungi Singapura dan RRC. Selama kunjungan di Indonesia, ia bertemu dengan Presiden Megawati, Wapres Hamzah Haz dan Ketua MPR Amien Rais. Turut dalam rombongannya, sejumlah pejabat tinggi di Departemen Keuangan Kuwait dan Kantor Investasi Kuwait, serta perwakilan sektor swasta yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Kuwait. Selama ini Kuwait telah menginvestasikan US$ 2 miliar di berbagai sektor, khususnya sektor perminyakan. Investasi itu dilakukan secara langsung sebagai bentuk bantuan maupun secara tidak langsung melalui upaya pembangunan sarana infrastruktur dan lainnya. Dalam kunjungannya ke Indonesia kali ini, Menteri Keuangan Kuwait juga menyampaikan undangan kepada Presiden dan Wapres untuk berkunjung ke Kuwait. Dia berharap dalam kunjungan balasan itu kelak turut pula para pejabat di bidang ekonomi serta para pengusaha. Keikutsertaan mereka diharapkan dapat menjadi langkah awal menjajaki kerjasama ekonomi antara kedua negara. Dia juga mengungkapkan keinginannya untuk melihat peran yang lebih besar dari sektor swasta dalam kerjasama tersebut. (Dara Meutia Uning - Tempo News Room)
Berita terkait
Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium
50 menit lalu
Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium
Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.