Stok Beras Kosong, Purbalingga Rawan Pangan  

Reporter

Editor

Rabu, 28 September 2011 14:44 WIB

Sejumlah petani memanen padi di Purbalingga, Kamis (18/3). Harga gabah kering anjlok, dari Rp 3.500 per kilogram menjadi Rp 2.600 per kilogram.TEMPO/ Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Purbalingga - Ancaman rawan pangan menghantui Kabupaten Purbalingga. Stok beras di gudang Bulog daerah itu saat ini kosong. "Stok beras di gudang kami saat ini kosong sejak awal bulan ini," terang Kepala Gudang Bulog 409 Purbalingga, Saptono, Rabu, 28 September 2011.

Saptono mengatakan stok beras sama sekali tidak ada, sementara setiap bulan mereka harus mengeluarkan kebutuhan beras miskin. Beras miskin yang harus dibagikan kepada masyarakat berjumlah 1.025 ton. Ia mengaku kebingungan karena realisasi untuk Oktober belum ada stoknya.

Dia mengatakan target pengadaan beras tahun ini untuk Kabupaten Purbalingga mencapai 14.500 ton. Namun, hingga saat ini pengadaan beras baru mencapai 8 ribu ton atau setara dengan 60 persen dari target yang ditetapkan.

Saptono menambahkan, stok beras terakhir sebanyak 1.020 ton sudah dibagikan kepada masyarakat miskin dengan bantuan Bulog dari daerah lain. Sementara untuk pembagian bulan Oktober, sampai saat ini belum ada kabar akan dibantu dari mana.

Menurutnya, kebijakan pembagian beras miskin akan diserahkan kepada Bulog Subdivre IV Banyumas. Ia menambahkan, seluruh Bulog di eks-Karesidenan Banyumas kekurangan stok beras karena petani banyak yang gagal panen.

Rawan pangan sendiri sudah diperkirakan sebelumnya oleh sejumlah kalangan di Purbalingga. "Kelangkaan pangan, terutama beras, akan dimulai November hingga Januari tahun depan," kata pedagang beras Purbalingga, Budi Santoso.

Budi mengatakan harga gabah saat ini sudah sangat tinggi, yakni Rp 5.000 per kilogram untuk gabah kering giling. Sementara pemerintah hanya menetapkan Rp 4.100 per kilogram untuk harga gabah kering giling. "Di tempat penggilingan beras sudah tak ada lagi stok," imbuhnya.

Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (SubDivre) Banyumas, Witono, mengisyaratkan akan menerima beras impor. Kebijakan tersebut dilakukan karena penyerapan beras dari Bulog sudah tak maksimal karena langkanya hasil panen. "Tingkat penyerapan beras hingga Agustus baru mencapai 65,5 persen atau setara 62.315 ton beras," terang Witono.

Witono mengatakan target tahun ini sebenarnya mencapai 95 ribu ton. Namun, akibat menurunnya hasil pertanian akibat musim kemarau, penyerapan tersebut diperkirakan tidak akan tercapai.

Ia mengatakan, stok beras yang ada saat ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras miskin dan kebutuhan narapidana di penjara hingga Oktober atau November. Dengan kondisi itu, imbuhnya, Bulog Banyumas mengisyaratkan akan menerima beras impor.

Menurutnya, saat ini Bulog masih menerima beras dari mitra Bulog sebesar 280 ton beras setiap harinya. Petani, kata dia, saat ini sudah tak menanam padi lagi karena musim penghujan belum datang. "Penyerapan baru akan dimulai lagi pada Februari-Maret 2012," imbuhnya.

Ia memperkirakan hingga akhir tahun ini, penyerapan beras yang ditargetkan hanya tercapai 70 persen dari 95 ribu ton. Meski hanya 70 persen, kata dia, penyerapan tersebut sudah cukup tinggi atau nomor dua setelah Bulog Tegal. "Setiap bulan, kami menyalurkan sekitar 7.500 ton untuk penyaluran raskin dan narapidana," ujarnya.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Bentuk Tim Khusus Awasi Kelangkaan Minyak Goreng, Kapolres Jaksel: Kerja Silent

26 Februari 2022

Bentuk Tim Khusus Awasi Kelangkaan Minyak Goreng, Kapolres Jaksel: Kerja Silent

Polres Metro Jakarta Selatan membentuk tim khusus penyelidik kelangkaan minyak goreng yang terjadi di sejumlah pasar di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Gubernur Soekarwo Mengusulkan Impor Garam Atasi Kelangkaan  

26 Juli 2017

Alasan Gubernur Soekarwo Mengusulkan Impor Garam Atasi Kelangkaan  

Soekarwo mengatakan impor garam adalah langkah untuk mengatasi kelangkaan garam di pasaran Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bentuk Tim Verifikasi Bahan Baku Garam

26 Juli 2017

Pemerintah Bentuk Tim Verifikasi Bahan Baku Garam

Pemerintah membentuk tim verifikasi untuk meninjau kebutuhan bahan baku garam konsumsi.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Pasar Beras Cipinang, Djarot: Stok Hampir 40 Ribu Ton  

17 Juni 2017

Kunjungi Pasar Beras Cipinang, Djarot: Stok Hampir 40 Ribu Ton  

Tak hanya beras, Djarot mengungkapkan harga kebutuhan pokok, seperti gula dan minyak, juga relatif stabil.

Baca Selengkapnya

Bulog Jamin Stok Beras di Kalimantan Timur Aman  

17 Februari 2017

Bulog Jamin Stok Beras di Kalimantan Timur Aman  

Badan Urusan Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) Kalimantan Timur dan Utara memastikan pasokan stok beras serta gula pasir masyarakat setempat aman.

Baca Selengkapnya

Menteri Amran: El Nino dan La Nina Tak Ganggu Pasokan Beras  

27 Oktober 2016

Menteri Amran: El Nino dan La Nina Tak Ganggu Pasokan Beras  

Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mencegah impor beras adalah memberi bantuan benih padi unggul bagi petani.

Baca Selengkapnya

Wapres JK: Jelang Puasa dan Lebaran Stok Beras Bulog Aman  

10 Mei 2016

Wapres JK: Jelang Puasa dan Lebaran Stok Beras Bulog Aman  

Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pemerintah tak akan mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan menjelang puasa dan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bulog: Stok Beras Januari Aman  

14 Januari 2016

Bulog: Stok Beras Januari Aman  

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti memastikan stok beras untuk Januari aman. Ada 1,3 juta ton.

Baca Selengkapnya

Cerita Bos Bulog "Menimbun" Beras  

29 November 2015

Cerita Bos Bulog "Menimbun" Beras  

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengaku pernah "menimbun" beras karena panik saat krisis 1997-1998. Ia tak ingin pengalaman itu terulang.

Baca Selengkapnya

Ahok Jamin Persediaan Beras di Jakarta Aman

28 Oktober 2015

Ahok Jamin Persediaan Beras di Jakarta Aman

Menurut Ahok, jika stok beras di Jakarta di bawah 25 ribu ton, Bulog otomatis menambahnya sampai 75 ribu ton.

Baca Selengkapnya