Ini Cara Bomber Solo Beraksi di Gereja Kepunton

Reporter

Editor

Selasa, 27 September 2011 05:23 WIB

Tubuh tersangka pelaku bom bunuh diri tergeletak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo, Jawa Tengah, (25/9). AP

TEMPO Interaktif, Jakarta:- Pelaku pengeboman Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo ternyata melakukan survei sebelum melancarkan aksi bom bunuh diri itu, Minggu 25 September 2011, pukul 10.55 WIB. Sehari sebelumnya, Sabtu 24 September 2011, pelaku wara-wiri ke seputar Gereja itu.



"Pelaku bertanya (kepada saksi) di mana GBIS dan di mana warnet terdekat (dengan gereja itu)," kata Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Brigadir Jenderal I Ketut Untung Yoga, Senin 26 September 2011.

Menurut Yoga, informasi itu diperoleh kepolisian dari keterangan empat saksi di lokasi kejadian. Kepada seorang saksi, pelaku, yang diduga bernama Achmad Yosepa Hayat, mengaku datang dari Jawa Barat dengan menumpang kereta api. "Menurut saksi, pelaku berlogat Sunda."

Gerak-gerik pelaku juga terlihat dari rekaman kamera CCTV di GBIS Kepunton menjelang ledakan. Komisaris Besar Boy Rafli Amar, juru bicara Mabes Polri lainnya, menjelaskan, pelaku beberapa kali mengawasi bagian dalam gereja. "Pelaku melewati pintu masuk, lalu keluar lagi," katanya. Demi mendapatkan gambaran detail, penyidik bahkan telah memeriksa lebih dari 20 saksi, termasuk beberapa anggota jemaat yang terluka.



Pada hari kejadian, sebelum beraksi Achmad mampir di warung Internet Solonet sekitar satu jam, lantas makan di warung angkringan dekat gereja. Dalam catatan Sunu Prasetyo, pemilik Solonet, Achmad mengakses internet Minggu pagi mulai pukul 08.37 hingga pukul 09.28 dengan nama Oki. Dia sempat membuka situs berita Jihad dan motoGP.



Lelaki itu lantas keluar untuk makan di Angkringan, dekat gereja, Pukul 10.43 WIB, Achmad kembali lagi dan login atas nama Eka. Ia menyewa bilik nomor sembila, " Ia membawa tas ranselnya dan masuk kamar mandi" kata Sunu. " Setelah itu, menitipkan tas ke petugas counter"



"Kami membandingkan rekaman CCTV warnet dengan CCTV milik gereja," ujar juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Djihartono."Wajah keduanya identik"

Petugas Keamanan Gereja Suharto mengaku melihat pelaku wara-wiri di depan gereja, bahkan masuk dalam gereja. Gerak-gerik mencurigakan itu, tampak dalam rekaman CCTV yang dimiliki gereja.



Advertising
Advertising

Pelaku,masuk dari pintu samping barat laut, lalu berjalan ke tengah agak ke depan. Lalu keluar dari pintu pintu utara, masuk kembali, lalu keluar lagi. Sampai di pintu keluar, bom meledak. " Waktu ia masuk dan mondar-mandir kira-kira 5 menit. Pria ini mengenakan kacamata, topi hitam, kaus, dan rompi,” kata seorang penyidik.

Meski bom berdaya ledak rendah, tapi cukup membuat perut pelaku berlubang. Setidaknya 22 orang jemaat yang ada di sekitarnya, terluka akibat semburan paku, mur, dan baut besi dari bom yang diduga diikatkan di dekat perut. Dua orang jemaat di antaranya kini kritis karena sebuah mur bersarang di otaknya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pelaku adalah jaringan pengebom masjid kantor Kepolisian Resor Cirebon Kota pada 15 April 2011. Seorang polisi di lokasi kejadian menyebutkan jenis bom sama dengan bom di Cirebon: peledak berkekuatan rendah dicampur paku, mur, dan baut besi.

Menurut sumber Tempo, terduga pelaku adalah Achmad Yosepa Hayat adalah satu dari lima buron kasus Cirebon. Namun kepolisian masih menunggu hasil pencocokan DNA pelaku dengan keluarganya untuk memastikan identitasnya.

Berdasarkan hasil penyidikan kasus Cirebon, Achmad dipersiapkan menjadi pelaku pengeboman berikutnya setelah M. Syarif, yang tewas di masjid Polres Cirebon. Seperti pada bom Cirebon, bom Achmad diletakkan di bagian depan tubuh. Untuk mengaktifkannya, digunakan saklar. "Kami menyita beberapa barang bukti, termasuk sebuah saklar," kata Djihartono.


l IRA G | AHMAD RAFIQATMI P | WDA

Berita terkait

BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

3 April 2021

BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

Bom bunuh diri di Makassar dilakukan sebagai balas dendam setelah mentor pelaku tewas.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

1 April 2021

Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

Polisi sudah menangkap 13 orang yang dianggap terlibat dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Baca Selengkapnya

Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

28 Maret 2021

Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

Kapolri Listyo Sigit mengatakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu dilakukan kelompok JAD.

Baca Selengkapnya

Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

28 Maret 2021

Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

Bom di Gereja Katedral di Makassar terjadi pada Ahad pagi tadi. Belasan orang mengalami luka-luka.

Baca Selengkapnya

Soal Bom Makassar, Mahfud Md Bicara Kemungkinan Upaya Adu Domba

28 Maret 2021

Soal Bom Makassar, Mahfud Md Bicara Kemungkinan Upaya Adu Domba

Terlepas dari apapun motifnya, Mahfud Md mengatakan terorisme adalah kejahatan serius yang membahayakan ideologi negara, keamanan negara.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pemerintah Perintahkan TNI - Polri Perketat Keamanan di Rumah Ibadah

28 Maret 2021

Mahfud Md: Pemerintah Perintahkan TNI - Polri Perketat Keamanan di Rumah Ibadah

Mahfud Md mengatakan telah memerintahkan enam lembaga negara untuk mengusut pihak yang terlibat dalam bom di Gereja Katedral Makassar.

Baca Selengkapnya

Kata Jokowi Negara Jamin Keamanan Umat Beragama Beribadah Tanpa Rasa Takut

28 Maret 2021

Kata Jokowi Negara Jamin Keamanan Umat Beragama Beribadah Tanpa Rasa Takut

Jokowi menegaskan terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tak ada kaitannya dengan agama apapun.

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, BPIP: Tindakan Tidak Beradab

28 Maret 2021

Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, BPIP: Tindakan Tidak Beradab

Bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Ahad pagi tadi. Benny menilai tindakan itu tak ada kaitannya dengan agama manapun.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Aksi Teror di Makassar

28 Maret 2021

Puan Maharani Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi Aksi Teror di Makassar

Puan Maharani menilai insiden tersebut membuktikan bahwa kelompok teroris masih ada dan tidak kenal waktu.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Bom di Gereja Makassar Sampai Ke Akarnya

28 Maret 2021

Jokowi: Usut Tuntas Jaringan Bom di Gereja Makassar Sampai Ke Akarnya

Jokowi menegaskan terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tak ada kaitannya dengan agama apapun.

Baca Selengkapnya