Hendarman Supandji Jadi Abdi Dalem Keraton  

Reporter

Editor

Selasa, 13 September 2011 16:10 WIB

Hendarman Supanji. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji mendapat anugerah sebagai abdi dalem Keraton Yogyakarta, Selasa, 13 September 2011. Hendarman diberi gelar Kanjeng Raden Tumenggung Panjiwidura.

Hendarman merupakan satu di antara 260 orang yang diangkat keraton sebagai abdi dalem. Mereka terdiri atas 120 abdi dalem Keprajan yang kebanyakan berasal dari kalangan pejabat dan 140 abdi dalem Punakawan yang berasal dari masyarakat umum. Prosesi pengangkatan mereka digelar di Bangsal Kesatriyan sejak pagi hingga siang hari. Prosesi dipimpin oleh Pangageng Kawedanan Hageng Panitraputra Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat GBPH Joyokusumo.

Hendarman diangkat menjadi abdi dalem Keprajan bersama sejumlah kepala daerah. Di antaranya adalah Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto yang bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Wasesadipraja, Bupati Sleman Sri Purnomo bergelar Kanjeng Mas Tumenggung Purnama Pradipta, dan Bupati Bantul Sri Suryawidati bergelar Nyai Kanjeng Raden Tumenggung Suryawati.

Selain para kepala daerah itu, keraton juga mengangkat sejumlah pejabat pemerintahan yang bertugas di Yogyakarta sebagai abdi dalem. Di antaranya Kepala Kejaksaan Tinggi DIY Ali Mutohar dengan gelar Kanjeng Mas Tumenggung Nitiwidyaksa dan Kepala Kantor Wilayah Pajak DIY Djangkung Sudjarwadi dengan gelar Kanjeng Mas Tumenggung Wasitapranadipura.

Hendarman mengatakan bahwa ia memiliki keinginan menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta sejak menjabat sebagai Jaksa Muda Pidana Khusus. Bahkan saat menjabat sebagai Jaksa Agung juga pernah mendapat tawaran untuk menjadi abdi dalem keraton. Namun karena waktu yang tak memungkinkan, tawaran itu baru bisa disanggupi saat ini. “Tak hanya seratus persen, saya bersedia seribu persen,” katanya mengakui keinginannya menjadi abdi dalem.

Menurut dia, jabatan sebagai abdi dalem tak bisa dianggap remeh. Meski tak lagi menjabat sebagai pejabat tinggi negara, jabatan itu membuatnya mantap dan memberikan ketenteraman mengabdi pada negara dan bangsa. “Saya lebih menep lagi,” kata Hendarman.

Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto menilai pengangkatan sebagai abdi dalem identik dengan pengabdian kepada masyarakat. Karena itu, setelah 10 tahun menjabat sebagai Wali Kota Yogyakarta, Herry mencoba memberanikan diri untuk mengajukan diri sebagai abdi dalem keraton. “Karena priyayi itu tidak identik dengan penguasa,” kata dia.

GBPH Joyokusumo mengatakan pengangkatan abdi dalem dilakukan dua kali dalam setahun sesuai kalender Jawa (yang didasarkan pada kalender hijriah) pada bulan Syawal dan Bakda Mulud. Untuk dapat diangkat menjadi abdi dalem, termasuk para pejabat itu, lanjut dia, ada standar kriteria yang ditetapkan, di antaranya jabatan dan perilaku calon abdi dalem. Penilaian itu dilakukan minimal 3 bulan sebelum pengangkatan.

ANANG ZAKARIA


Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

33 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

55 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya