TEMPO Interaktif, Denpasar - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengemukakan Bali sudah dikaruniai keindahan alam dan warisan budaya yang menjadi branding di dunia pariwisata. Namun, bila tak dijaga dengan serius, posisi itu akan memudar dan turis pun meninggalkan Pulau Dewata itu.
“Sekarang kemacetan sudah dikeluhkan. Turis mulai kurang nyaman. Malah Time sudah menyebut seperti neraka,” kata Kalla, Selasa, 13 September 2011 saat menjadi pembicara dalam seminar kewirausahaan di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (FE UNUD).
Branding Bali sendiri merupakan karunia yang luar biasa karena tidak dimiliki oleh daerah-daerah lain di Indonesia. Selain itu, Bali sudah mampu memberi nilai tambah pada produk daerah lain yang dijual di wilayah ini. “Harganya pasti akan naik bila dijual di sini,” ujar mantan Wakil Presiden ini.
Bagi kalangan wirausaha, hal itu juga memberikan peluang yang sangat besar untuk mengembangkan kreativitasnya. “Akar kayu dan sampah plastik bisa diolah menjadi barang yang berharga,” ujar Kalla. Tantangannya, kata dia, adalah membangun etos kerja serta keberanian mengambil risiko untuk memulai suatu usaha.
Kalla menekankan, perlunya langkah-langkah yang pragmatis, seperti yang dilakukannya pascabom Bali dalam posisinya sebagai menteri di Kabinet Megawati. Ia langsung memerintahkan penambahan fasilitas Polda Bali untuk meningkatkan rasa aman masyarakat, serta mengalihkan semua pertemuan internasional dan nasional ke Bali agar segera tampak pulih kembali.
Ia bahkan mengalihkan hari libur nasional ke hari Senin agar terjadi long weekend beberapa kali. “Hasilnya langsung kelihatan karena pariwisata bergerak kembali,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Wayan Ramantha menyatakan, kehadiran Jusuf Kalla diharapkan akan mampu menginspirasi kalangan mahasiswa menumbuhkan semangat wirausaha. “Kami menjadikan wirausaha sebagai salah satu fokus pengajaran,” ujarnya.
Selain ceramah, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan kalangan pengusaha lokal untuk memberikan pelatihan-pelatihan.
ROFIQI HASAN
Berita terkait
Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya
1 hari lalu
Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun
3 hari lalu
Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaIuran Wisata untuk Siapa
3 hari lalu
Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?
Baca SelengkapnyaTerkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina
7 hari lalu
BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai
7 hari lalu
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan
8 hari lalu
Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaIuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang
8 hari lalu
Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaTolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang
9 hari lalu
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaAkan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga
10 hari lalu
Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.
Baca SelengkapnyaOvertourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata
11 hari lalu
Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.
Baca Selengkapnya