TEMPO Interaktif, Jakarta - Ruangan berpenyejuk udara itu berada di lantai dua gedung utama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Letaknya di dalam ruangan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
Seorang petugas keamanan di gedung utama itu mengungkapkan bahwa di situlah Ali Mudhori dan Fauzi--yang disebut-sebut sebagai orang dekat Menteri Muhaimin--berkantor. "Di ruangan Menteri itu ada ruang-ruang kecil tempat mereka," ujar petugas yang enggan disebutkan identitasnya itu kemarin, Jumat, 9 September 2011.
Dia menuturkan keduanya hampir setiap hari bertandang ke kantor Kementerian. Tapi setelah kejadian tertangkapnya dua pejabat Kementerian oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 25 Agustus lalu, mereka jarang muncul. "Kadang datang pukul 3 sore. Tapi setelah ada penangkapan itu, tidak pernah lagi kelihatan."
Dua nama yang disebut-sebut sebagai orang dekat Muhaimin itu terungkap dari pengakuan Dharnawati, pegawai PT Alam Jaya Papua. Dia ditangkap bersama dua pejabat Kementerian, yakni Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan dan Transmigrasi I Nyoman Suisnaya serta Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan Dadong Irbarelawan, karena tersangkut kasus suap proyek dana transmigrasi. Tak hanya dua nama. Dharnawati juga menyebut Sindu Malik termasuk orang dekat Muhaimin yang ikut "menggarap" proyek senilai Rp 500 miliar itu.
Muhaimin, saat rapat dengan Komisi Tenaga Kerja DPR, dua hari lalu, membantah kabar bahwa Ali, Fauzi, dan Sindu adalah staf khususnya saat ini. Sedangkan Ali membantah terlibat dalam proyek tersebut.
Adapun Kepala Humas Kementerian, Suhartono, membantah kabar bahwa Fauzi dan Ali memiliki ruang khusus yang menyatu dengan ruang menteri. Meski begitu, dia membenarkan bahwa kedua orang itu pernah menjadi anggota tim asistensi Menteri Muhaimin. "Ali dan Fauzi itu tim asistensi, bukan staf khusus Menteri," kata Suhartono.
Dia menjelaskan tugas keduanya adalah mendukung data dan analisis pemetaan pekerjaan Menteri. "Tapi sifatnya itu ad hoc dan telah berakhir pada 2010," ujarnya. "Mereka pun datang jika diperlukan."
RINA WIDIASTUTI | MUHAMMAD TAUFIK
Berita terkait
PKB Usung Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah, Cak Imin: Sayang Kalau Tidak Maju
7 hari lalu
Cak Imin menyebut Gus Yusuf memiliki elektabilitas tertinggi di antara calon lain yang digadang-gadang bakal bertarung di Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaCak Imin Sebut Edy Rahmayadi Kandidat Paling Kuat di Pilkada Sumut 2024
7 hari lalu
Cak Imin mengatakan Edy Rahmayadi sudah mendaftar ke PKB untuk maju di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bantah Sudah Beri Rekomendasi ke Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut
7 hari lalu
Cak Imin, memastikan, hingga saat ini, Bobby Nasution juga tidak mendaftar ke PKB untuk maju di Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto Terus Disoroti, Kabinet Besar hingga Peluang Koalisi
8 hari lalu
Berbagai wacana yang dilepas Prabowo Subianto ters mendapat sorotan
Baca SelengkapnyaCerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK
10 hari lalu
Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaPeluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober
13 hari lalu
Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur
14 hari lalu
PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.
Baca Selengkapnya5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model
15 hari lalu
Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten
Baca SelengkapnyaMuhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024
16 hari lalu
Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.
Baca SelengkapnyaBahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?
16 hari lalu
Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?
Baca Selengkapnya