TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia akan meminta klarifikasi pemerintah Australia dan Timor Loro sae mengenai Celah Timor dalam pertemuan trilateral antara Indonesia, Australia dan Timor Loro Sae. “Masalah celah Timor merupakan masalah bilateral antara Australia dan Timtim. Indonesia hanya akan meminta klarifikasi dalam hal-hal yang berkaitan dengan Indonesia,” ujar Direktur Organisasi Internasional Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa kepada pers di Jakarta, Selasa (19/2). Disamping itu pertemuan juga akan membicarakan masalah yang menjadi concern ketiga negara seperti lingkungan, sumber daya dan perbatasan. “Masalah perbatasan khususnya batas maritim untuk menentukan batas-batas antara ketiga negara,” katanya. Pertemuan juga akan membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan ketiga negara sebagai bagian dari kawasan pasifik barat daya. Lebih lanjut Marty menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan gagasan dari Indonesia sejak masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Pertemuan trilateral itu diadakan atas dasar kenyataan bahwa Timtim merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dilepaskan dalam hubungan bilateral antara ketiga negara. Baik itu hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australia maupun hubungan antara Timtim dengan kedua negara. Adapun tujuan dari pertemuan trilateral tersebut yaitu agar hal-hal yang sifatnya bilateral dapat ditangani secara positif dan konstruktif, sehingga bermanfaat bagi ketiga negara. “Yang menjadi kerangka pemerintah dalam bertindak adalah untuk kepentingan nasional Indonesia,” tandasnya. Marty dalam kesempatan itu membantah adanya agenda khusus yang akan dibicarakan di antara ketiga negera bertetangga di kawasan asia pasifik. “Tidak ada agenda khusus dan terperinci,” tegasnya. Dalam pertemuan trilateral ini, pemerintah Indonesia akan diwakili Menteri Luar Negeri Noer Hassan Wirajuda. Sementara dari pihak UNTAET/Timtim akan diwakili ketua UNTAET Sergio de Melo, dan dari Australia akan hadir Menteri Luar Negeri Alexander Downer. (Faisal-Tempo News Room)