Indonesia Beli Golden Eagle, Korea Diminta Beli CN-235
Reporter
Editor
Jumat, 9 September 2011 15:15 WIB
Menhan Korea Selatan Kim Kwang Jin (kanan) memegang prototipe pesawat CN 235 buatan Indonesia dan Menhan RI Purnomo Yusgiantoro memegang protipe Jet latih T-50 Golden Eagle. TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Indonesia meminta Korea Selatan membeli pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia, CN-235, sebagai bagian dari kerja sama pembelian pesawat latih T-50 Golden Eagle. "Jadi, modelnya imbal-beli dagang," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Marsekal Pertama Leonardi usai pembicaraan dengan delegasi Korea Selatan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat, 9 September 2011.
Leonardi mengatakan pemerintah memang sudah memutuskan untuk membeli T-50 Golden Eagle. Tetapi pelaksanaan pembelian sampai ke kontrak pengadaannya masih dibahas. Pemerintah masih berusaha bernegosiasi agar Korea bersedia membeli pesawat angkut CN-235.
Karena kontrak pengadaannya belum disepakati, pemerintah pun belum bisa memastikan kapan pesawat T-50 didatangkan ke Tanah Air. Pihak Korea Selatan sendiri meminta agar kesepakatan tentang pembelian pesawat T-50 dan logistiknya segera diteken. Ini disampaikan Menteri Pertahanan Korea Kim Kwan-Jin saat bertemu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Selain soal pembelian pesawat latih, kunjungan delegasi Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga membicarakan rencana pembelian kapal selam. Kim mengatakan kapal selam buatan negaranya sudah teruji. Kapal itu telah beroperasi selama 18 tahun atau 1 juta kilometer tanpa pernah mengalami kecelakaan.
Leonardi mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan pembelian kapal selam sesuai perencanaan strategi pengadaan kapal selam. "Internal Kementerian sudah melakukan evaluasi teknis dengan TNI Angkatan Laut," katanya. Tapi keputusan belum diambil karena pertimbangan faktor politis dan anggaran.