Mahfud Md. : Muhaimin Jangan Panik

Reporter

Editor

Selasa, 6 September 2011 17:06 WIB

Mahfud MD. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mendapat saran dari bekas seniornya di Partai Kebangkitan Bangsa, Mahfud Md., dalam menghadapi proses hukum kasus dugaan suap di kementerian tersebut. Mahfud yang kini menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi menduga Muhaimin hanyalah korban dalam kasus itu. ”Ikuti saja proses hukumnya, tidak usah terlalu panik,” kata Mahfud di kantornya hari ini.

Komisi Pemberantasan Korupsi telah menjadwalkan pemeriksaan Menteri Muhaimin terkait dugaan suap dalam proyek infrastruktur transmigrasi senilai Rp 1,5 miliar itu. ”Jadwal pemeriksaan sudah disusun penyidik,” kata Wakil Ketua KPK M. Jasin saat dihubungi kemarin. Namun, Jasin menolak mengungkapkan waktu pemeriksaan Muhaimin. Dia hanya mengatakan, jadwal pemeriksaan Muhaimin segera dipublikasikan.

Pemeriksaan Muhaimin ini terkait dengan penangkapan dua pejabat di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kamis, 25 Agustus lalu oleh KPK. Mereka yang dicokok adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi I Nyoman Suisnaya dan Kepala Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan Dadong Irbarelawan.

KPK juga menangkap Dharnawati, pegawai PT Alam Jaya Papua. Dalam penangkapan itu, komisi antikorupsi menyita uang Rp 1,5 miliar. Duit itu diduga untuk memuluskan pencairan dana percepatan pembangunan infrastruktur proyek transmigrasi di 19 kabupaten. Dana proyek itu sebesar Rp 500 miliar.

Farhat Abbas, pengacara Dharnawati, mengklaim punya bukti bahwa duit Rp 1,5 miliar itu ditujukan bagi Menteri Muhaimin. ”Bukti itu berupa SMS (short message service),” ujarnya. Pesan pendek itu berisi permintaan duit dari I Nyoman dan Dadong. Keduanya mengirim pesan itu pada hari penangkapan oleh KPK terhadap ketiganya.

Muhaimin menyatakan siap diperiksa KPK. Meski begitu, dia merasa terganggu dengan mencuatnya kasus itu. Apalagi namanya disebut-sebut dalam kasus itu. ”Bisa saja yang menerima suap mengatasnamakan saya. Dengan pengusaha (Dharnawati) saya tidak kenal dan tidak pernah bertemu,” ujarnya. Dia menambahkan, proyek itu juga tidak berada di bawah kementeriannya, tapi ditangani langsung di daerah. ”Semua tender termasuk laporan keuangan dilakukan daerah,” katanya.

Senada dengan Muhaimin, Mahfud juga menduga Muhaimin hanyalah korban kenakalan anak buahnya. Muhaimin, menurut Mahfud, juga tidak tahu bahwa ada orang dekatnya yang mencoba melakukan pemerasan dengan mengatasnamakan dirinya. "Contohnya saya. Banyak orang meminta uang kepada orang beperkara dengan mengatasnamakan diri saya. Bedanya, kalau Muhaimin ini pelakunya tertangkap,” ujarnya. Kendati demikian ia menduga kasus penyuapan itu benar adanya. Namun, pelakunya mencatut nama Muhaimin. ”Itu hanya orang yang menjual namanya saja,” kata dia.

Adapun terkait dengan rencana pemanggilan KPK terhadap Muhaimin, Mahfud mengaku tidak perlu memberikan saran khusus. ”Itu tak perlu, (kalau) disarankan tidak datang (memenuhi panggilan), ya nanti juga pasti dipanggil paksa."

MUHAMMAD TAUFIK

Berita terkait

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

4 jam lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

9 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

11 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

13 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: PKB Tetapkan Syarat Ini untuk Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

2 hari lalu

Pilkada 2024: PKB Tetapkan Syarat Ini untuk Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

PKB Jakarta sedang menyiapkan infrastruktur partai untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

2 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

PPP Sambangi Markas PKB, Mardiono: Mau Silaturahmi

3 hari lalu

PPP Sambangi Markas PKB, Mardiono: Mau Silaturahmi

Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyambangi markas DPP PKB hari ini. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tampak menyambutnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jajaran PKS Temui Petinggi PKB Pakai Warna Khas Partai Masing-masing

7 hari lalu

Jajaran PKS Temui Petinggi PKB Pakai Warna Khas Partai Masing-masing

Syaikhu dan Aboe bersama jajaran PKS tiba pada sekitar jam 19.05 WIB. Keduanya memakai pakaian bernuansa oranye dalam kunjungan kali ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Oposisi atau Koalisi dengan Prabowo, PKS: Ditentukan Majelis Syuro

7 hari lalu

Jadi Oposisi atau Koalisi dengan Prabowo, PKS: Ditentukan Majelis Syuro

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan soal sikap partainya apakah akan menjadi oposisi atau koalisi dengan Prabowo ditentukan Dewan Syuro.

Baca Selengkapnya