TEMPO Interaktif, Surabaya - Penggerogotan anggaran pemerintah tidak hanya terjadi di Jakarta, tapi juga sudah menyebar ke daerah. Bahkan dana hibah dan dana bantuan sosial pun ikut dimakan.
Hal itu mengemuka ketika puluhan aktivis yang tergabung dalam Front Anti-Korupsi (FAK) berunjuk rasa di Gedung DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Rabu siang, 3 Agustus 2011.
Massa FAK memprotes karena pencairan dana yang dibungkus dengan sebutan dana Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) kepada sejumlah anggota DPRD Jawa Timur diduga sarat manipulasi data.
"Manipulasi anggaran tidak hanya ada di Jakarta. 'Virus Nazaruddin' sudah menjangkiti DPRD Jawa Timur," kata Zaenal, koordinator FAK, di sela-sela aksi di pelataran DPRD Jawa Timur.
Menurut FAK, pencairan dana Jasmas yang dilakukan sejak awal tahun 2011 terdapat banyak kejanggalan. Bahkan data yang diterima FAK menunjukkan setidaknya terdapat delapan anggota DPRD yang mendapatkan pencairan dana Jasmas tanpa proposal.
Dana Jasmas seharusnya dicairkan dengan dasar proposal yang jelas. Apalagi pengucurannya berbasis kinerja, sehingga dana hanya bisa dicairkan per termin yang disesuaikan dengan progres pembangunan proyek Jasmas yang diusulkan.
Namun, aksi massa FAK tak mendapatkan respons anggota DPRD karena berbarengan dengan jadwal reses.
Pemerintah Jawa Timur melalui Biro Administrasi Pembangunan telah mencairkan dana Jasmas Rp 145 miliar. Terdiri dari hibah senilai Rp 75,292 miliar serta dana bantuan sosial Rp 70,043 miliar. Dana sejumlah itu telah dicairkan bertahap bagi 70 anggota DPRD Jawa Timur.
Itulah sebabnya FAK mendesak kepolisian dan kejaksaan segera mengusut tuntas dugaan penyimpangan dana hibah dan bansos oleh anggota DPRD Jawa Timur tersebut.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Dahlan mengatakan data yang dimiliki FAK tidak akurat. "Saya bisa membuktikan seluruh pencairan dana Jasmas ada proposalnya," ujar Dahlan.
Dahlan mengatakan tidak mungkin dana dicairkan tanpa didasari proposal. Apalagi penggunaan dana Jasmas mendapatkan monitoring langsung dari Badan Pemeriksa Keuangan.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya
4 hari lalu
Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.
Baca SelengkapnyaPenjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada
7 hari lalu
Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024
8 hari lalu
KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik
15 hari lalu
Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.
Baca SelengkapnyaPembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi
19 hari lalu
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.
Baca SelengkapnyaMK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya
22 hari lalu
Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.
Baca SelengkapnyaMantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi
50 hari lalu
ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen
57 hari lalu
Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.
Baca SelengkapnyaWilliam Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya
18 Maret 2024
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya
Baca SelengkapnyaWayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan
13 Maret 2024
Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.
Baca Selengkapnya