Bangunan Kayak Gudang, Saripetojo Tak Layak Jadi Cagar Budaya

Reporter

Editor

Jumat, 8 Juli 2011 12:54 WIB

Aksi menolak rencana pembanunan Mall di bekas pabrik es Saripetojo, Solo. TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO Interaktif, Semarang - Tim pengkaji cagar budaya dari tiga perguruan tinggi menyimpulkan bahwa bekas bangunan pabrik es Saripetojo di Kota Surakarta tak layak ditetapkan sebagai cagar budaya. Kesimpulan tersebut diambil tim yang diketuai Profesor Eko Budiharjo dengan delapan orang anggota dari tiga perguruan tinggi, yakni Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Semarang, dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Eko menyatakan, bangunan Saripetojo tidak memiliki keunikan dan tidak termasuk bangunan langka. “Bentuk bangunannya hanya seperti gudang saja. Tidak memiliki ornamen yang unik,” kata Eko dalam konferensi pers di rumahnya, Semarang, Jumat, 8 Juli 2011.

Di kawasan Saripetojo ada tiga bangunan, yakni bekas pabrik es, kantor atau rumah dinas, serta tower. Khusus bangunan kantor dan rumah dinas hingga kini belum dibongkar.

Meski menyimpulkan pabrik Saripetojo bukan cagar budaya, tapi tim merekomendasikan agar bangunan kantor dan rumah dinas tidak dibongkar. Selain sebagai tetenger, kata Eko, juga bisa dipakai sebagai pengingat sejarah. Misalnya, bangunan rumah tersebut dijadikan sebagai museum, sedangkan pabrik Saripetojo bisa direvitalisasi untuk bangunan yang baru.

“Rumah dinas masih relatif utuh berarsitektur Indisch dan cukup memiliki keunikan sehingga layak untuk dilestarikan sebagai tetenger dan landmark,” ujar Mantan Rektor Undip Semarang tersebut.

Eko menyatakan bahwa bangunan pabrik Saripetojo tidak memenuhi lima syarat bangunan cagar budaya seperti yang tercantum dalam Pasal 43 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Lima syarat tersebut adalah Saripetojo tidak mewakil kepentingan pelestarian kawasan cagar budaya lintas kabupaten/kota. Eko mennyatakan bangunan Saripetojo di Jawa Tengah ada lima buah, di antaranya di Semarang, Cilacap, Tegal, Rembang, dan Solo.

Selain itu, bangunan Saripetojo juga tidak mewakili karya kreatif yang khas, tidak langka jenisnya, tidak unik rancangannya, tidak juga sebagai bukti evolusi peradaban bangsa, serta tidak berasosiasi dengan tradisi yang masih berlangsung. “Dari segala aspek tidak memenuhi syarat,” kata Eko.

Menurut tim pengkaji, bangunan Saripetojo bukan seperti bangunan Candi Borobudur, Candi Prambanan, Lawang Sewu, dan Gereja Blenduk yang memiliki keunikan, nilai sejarah, ada ornamen, dan lain-lain. Tim pengkaji menyatakan gedung bangunan asli pabrik es Saripetojo yang dibangun pada 1888 sudah tidak ada lagi. Bangunan pabriknya sudah direnovasi beberapa kali, terutama setelah kebakaran pada 1953 dan dibangun kembali pada 1959 dan selesai pada 1961.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

7 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.

Baca Selengkapnya