TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua MPR Amien Rais berharap Presiden Abdurrahman Wahid bersedia datang ke Sidang Istimewa MPR RI, Senin (23/7) mendatang untuk memberi pertanggungjawaban. Kalaupun Presiden Wahid tidak bersedia datang, MPR sudah mengantisipasinya. “Sudah kita antisipasi juga,” kata Amien seusai rapat paripurna MPR siang ini, Sabtu (21/7), di Gedung Nusantara DPR/MPR.
Dengan demikian, sidang istimewa akan berlangsung lebih pendek dua hari. Karena jadwal pertanggungjawaban Presiden dan jawaban fraks-fraksi terhadap pidato Presiden tidak perlu ada. “Sehingga bisa langsung penentuan Presiden,” kata Amien.
Amien menolak anggapan bahwa sidang istimewa ini tidak konstitusional. Ia mengatakan, MPR sebagai lembaga tertinggi negara dalam rapat paripurnanya telah memutuskan hal tersebut. Menurut Amien, orang yang menganggap sidang istimewa tidak konstitusional, itu tidak mengetahui aturan main. “Orang itu tidak mengetahui aturan main demokrasi, tidak tahu aturan kita, tidak tahu hakekat demokrasi,” tegas Amien sambil berjalan menuju ruang kerjanya. (Anggoro Gunawan)
Berita terkait
Dua Skema Visa Belum Signifikan Tingkatkan Kunjungan Wisman, Kepri Usul VoA 7 Hari
5 menit lalu
Dua Skema Visa Belum Signifikan Tingkatkan Kunjungan Wisman, Kepri Usul VoA 7 Hari
Jika skema visa yang ketiga ini disahkan, jumlah kunjungan wisman ke Kepri diyakini akan meningkat.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.