Lima Benda Pusaka Kraton Kaprabonan Raib

Reporter

Editor

Jumat, 24 Juni 2011 16:09 WIB

TEMPO Interaktif, Cirebon - Sebanyak lima benda pusaka yang disimpan di Kraton Kaprabonan hilang. Polisi hingga kini masih menyelidiki hilangnya benda-benda pusaka berumur ratusan tahun tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada lima benda pusaka yang hilang, yaitu dua mata tombak, satu kujang, satu keris, dan satu pedang. Semuanya rata-rata dibuat pada abad ke-16.

Benda-benda tersebut disimpan di pendopo dan dipajang di salah satu sudut pendopo. Namun, tidak sembarang orang boleh masuk ke dalam pendopo yang menyimpan benda-benda keramat tersebut. Hanya orang-orang tertentu seperti kerabat kraton yang diperbolehkan untuk masuk.

Rini, kerabat kraton yang tinggal di kraton itu, mengungkapkan jika sebenarnya ia telah mengetahui hilangnya lima benda pusaka tersebut sekitar seminggu lalu. "Tapi saat itu saya berpikir mungkin sedang dicuci oleh oleh Sultan Hempi (Sultan Kaprabonan)," katanya.

Pencucian benda pusaka lumrah dilakukan jika akan dipamerkan ataupun akan ada kegiatan besar lainnya. Lima benda pusaka yang hilang itu pun rencananya akan dipamerkan dalam Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan se-Indonesia (Silatnas) yang berlangsung pagi ini di Bandung, Jawa Barat.

Namun, betapa kagetnya Rini saat ia membuka pendopo untuk mengambil pada Kamis sore 23 Juni 2011, lima benda tersebut sudah tidak ada di tempat. "Saya telepon Sultan, ternyata dia tidak mencuci," katanya.

Pangeran Khaerudin, Humas Kraton Kaprabonan yang juga adik dari Sultan Hempi mengaku kaget dengan hilangnya benda-benda pusaka berumur ratusan tahun tersebut. "Saya juga sekarang sudah tinggal di luar kraton, jadi saya juga kaget mendengar benda-benda tersebut hilang," katanya.

Padahal, lanjut Khaerudin, tidak semua orang bisa masuk ke dalam pendopo tempat penyimpanan benda-benda pusaka tersebut. "Dalam waktu dekat, seluruh keluarga akan berkumpul untuk membicarakan masalah ini," katanya.

Kasus kehilangan benda-benda pusaka tersebut saat ini tengah diselidiki oleh Polres Cirebon Kota. Kapolres Cirebon Kota, AKBP Asep Edi Suheri, saat dikonfirmasi mengaku kasus ini tengah diselidiki. "Sejumlah saksi tengah dimintai keterangan," katanya. Mengenai kemungkinan keterlibatan orang dalam kraton, Asep masih enggan untuk berkomentar.

IVANSYAH




Berita terkait

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah

Baca Selengkapnya

Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

19 Mei 2022

Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

Kelompok Hindu India mengajukan petisi melarang Muslim memasuki masjid bersejarah di Mathura karena menduga ada peninggalan Hindu di dalamnya

Baca Selengkapnya

Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.

Baca Selengkapnya

7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

2 Maret 2022

7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

Ukraina terkenal akan budaya dan tradisinya yang kaya dan merupakan rumah bagi tujuh situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

30 Oktober 2021

Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

Bunker peninggalan Jepang yang biasa disebut korok-korok oleh warga Simeulue diantaranya ada di Desa Labuan Bakti dan Desa Labuan Bajau.

Baca Selengkapnya

3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

31 Agustus 2021

3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

Nilai tiga barang antik berupa patung Seated Shiva, patung Seated Parvati, dan patung Seated Ganesha, ini sebesar Rp 1,23 triliun.

Baca Selengkapnya

Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

7 Agustus 2021

Bekas Tambang Hingga Museum Purba di Indonesia Masuk Daftar Situs Warisan Dunia

Indonesia turut menyumbang beberapa tempat ke dalam situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

6 Agustus 2021

Keunikan Arslantepe Mound di Turki yang Jadi Situs Warisan Dunia Terbaru UNESCO

Masuknya The Arslantepe Mound menjadi tempat ke-18 yang menjadi Situs Warisan Dunia dari Turki.

Baca Selengkapnya

Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

9 Juli 2021

Makna 6 Monumen Simbol Persahabatan ASEAN di Taman Suropati

Enam monumen bersejarah itu mulanya akan disebar di beberapa temoat, namun akhirnya diputuskan disimpan di Taman Suropati.

Baca Selengkapnya