Dapat Opini Wajar dari BPK, Gubernur Jawa Timur Gemetaran

Reporter

Editor

Kamis, 23 Juni 2011 13:40 WIB

Soekarwo. TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq

TEMPO Interaktif, Surabaya - Dapat opini wajar tanpa pengecualian dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Gubernur Jawa Timur Soekarwo gemetaran. Dia tak sanggup memberikan sambutan dalam sidang paripurna istimewa penyerahan laporan dari BPK di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur, Kamis 23 Juni 2011.

Soekarwo yang biasa berpidato tampa naskah, siang tadi terlihat grogi dan hanya mengucapkan beberapa kalimat terima kasih. Tak sampai satu menit, pidatonya diakhiri. Sehabis pidato, Soekarwo mengaku dirinya memang gemetaran saat mengetahui laporan keuangan ternyata mendapat opini wajar tanpa pengecualian. "Jujur saya merinding, gemetaran sampai tak bisa berikan sambutan," kata Soekarwo.

Menurut dia, baru kali ini Jawa Timur dapat opini wajar tanpa pengecualian. Biasanya laporan keuangan Jawa Timur paling bagus hanya mendapatkan opini wajar dengan pengecualian.

Opini yang disampaikan BPK kali ini masih menyisakan dengan paragraf penjelas, di antaranya masih adanya 1.008 bidang tanah milik pemerintah provinsi yang belum memiliki sertifikat jelas dan masih ada pula 16 bidang tanah yang digunakan masyarakat tanpa perikatan.

Jawa Timur dinilai BPK juga belum memiliki metode penyusunan aset tetap. "Ini problemnya. Di BPN (Badan Pertanahan Nasional), sudah kami ajukan, tapi sertifikatnya belum jadi," kata Soekarwo. Proses di BPN, kata dia, sangat lamban karena BPN mengalami keterbatasan juru ukur.

Adapun untuk metode penyusunan aset yang dipermasalahkan BPK, Soekarwo mengaku personel untuk melakukan pembukuan akuntansi memang sangat terbatas sehingga diperlukan penambahan personel yang cukup banyak. Untuk memenuhi kebutuhan ini, Jawa Timur berencana melakukan diklat akuntansi kepada para PNS yang telah ada.

Sapto Amal Damandari, anggota BPK, seusai penyerahan laporan mengatakan problem aset tidak hanya terjadi di Jawa Timur, melainkan juga hampir di seluruh daerah di Indonesia. "Kami selalu mendorong daerah kota dan kabupaten untuk selalu berkoordinasi dengan auditor internal sehingga mampu memperbaiki kekurangan pelaporan," kata Sapto.


"Ada tujuh kota/kabupaten yang belum diselesaikan," kata dia. Daerah yang belum selesai laporannya adalah Kota Malang, Kota Batu, Surabaya, Kabupaten Blitar, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, dan Kota Probolinggo.


Sementara itu, 31 daerah lainya sudah dinilai dengan beberapa opini, di antaranya ada lima daerah yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas yaitu Kabupaten Pacitan, Kota Mojokerto, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Tulungagung, serta Kota Blitar.

BPK minta daerah memberikan perhatian serius pada beberapa bagian pelaporan, di antaranya meminta untuk menertibkan pengelolaan aset, pencatatan persediaan sesuai standar akuntansi pemerintah, investasi nonpermanen yang harus didukung pencatatan yang memadai, serta pencatatan piutang dan penyertaan modal.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

Pemkot Gorontalo Serahkan Nota Pengantar LKPJ 2020

19 April 2021

Pemkot Gorontalo Serahkan Nota Pengantar LKPJ 2020

Walikota Gorontalo, Marten Taha mengatakan, LKPJ yang disampaikan merupakan kemajuan laporan atas kinerja pembangunan yang dilaksanakan selama satu tahun.

Baca Selengkapnya

Dana Kas Mengendap Rp 261 T, Kemenkeu Siapkan Sanksi ke Pemda

29 November 2019

Dana Kas Mengendap Rp 261 T, Kemenkeu Siapkan Sanksi ke Pemda

Pemerintah akan memberikan sanksi bagi Pemerintah Daerah (Pemda) yang terbukti mengendapkan anggaran di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).

Baca Selengkapnya

Perbaikan Rumah akibat Gempa Situbondo Diharapkan Selesai 3 Pekan

12 Oktober 2018

Perbaikan Rumah akibat Gempa Situbondo Diharapkan Selesai 3 Pekan

Berdasarkan catatan Pemprov Jatim, Soekarwo mengatakan ada sebanyak 210 rumah rusak di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi akibat gempa Situbondo.

Baca Selengkapnya

Gempa Situbondo, Pemda Jatim Bangun RS Sementara di Pulau Sapudi

12 Oktober 2018

Gempa Situbondo, Pemda Jatim Bangun RS Sementara di Pulau Sapudi

Pulau Sapudi adalah wilayah yang paling parah terdampak gempa Situbondo berkekuatan 6,3 SR.

Baca Selengkapnya

Alasan Pasar Mobil Jatim Tetap Stabil Atas Pelemahan Rupiah

15 September 2018

Alasan Pasar Mobil Jatim Tetap Stabil Atas Pelemahan Rupiah

Pasar penjualan mobil di Jawa Timur masih stabil dan tak terpengaruh pelemahan rupiah atas dolar AS

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Akan Gunakan Jurus Ini Setelah LKPJ Ditolak DPRD

20 Juli 2018

Anies Baswedan Akan Gunakan Jurus Ini Setelah LKPJ Ditolak DPRD

Anies Baswedan mengklaim pengelolaan anggaran 2017 lebih baik dari tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

AHY Ajak Milenial di Jawa Timur Tidak Golput pada Pemilu

21 Juni 2018

AHY Ajak Milenial di Jawa Timur Tidak Golput pada Pemilu

Menurut AHY, generasi milenial sangat penting untuk sadar dan berpartisipasi dalam politik, seperti berpartisipasi dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya