Warga Surakarta Protes Pembongkaran Bangunan Tua  

Reporter

Editor

Selasa, 21 Juni 2011 14:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejumlah warga yang menamakan dirinya Masyarakat Peduli Kota Surakarta memprotes keras pembongkaran bangunan cagar budaya bekas pabrik es Sari Petojo. Mereka mengancam akan mempolisikan Perusahaan Daerah Sari Petojo serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang memiliki perusahaan daerah tersebut.

Berdasarkan pengamatan Tempo, terdapat dua bangunan tua berukuran besar di lahan bekas pabrik es Sari Petojo yang berada di kawasan Purwosari, Surakarta, tersebut. Satu bangunan berupa pabrik yang bentuknya mirip gudang. Di bagian muka terdapat tulisan nama pabrik es dalam ejaan lama, sedangkan bangunan satunya berupa rumah warna putih bergaya Eropa.

Kondisi rumah tersebut masih terlihat utuh. Sementara, sebagian bagunan pabrik telah dirubuhkan oleh para pekerja. Sebuah truk warna putih disiapkan untuk mengangkut bekas bongkaran gedung cagar budaya tersebut. Ditargetkan kedua bangunan itu akan rata dengan tanah dalam satu bulan ke depan.

Koordinator Masyarakat Peduli Kota Surakarta, Joko Prakoso, menyayangkan pembongkaran bangunan tua tersebut. “Seharusnya pemerintah melindungi bangunan heritage,” katanya, Selasa 21 Juni 2011. Apalagi, dua tahun lalu Surakarta menjadi tuan rumah konferensi kota heritage tingkat internasional.

Dia mendesak agar Pemerintah Kota Surakarta melakukan tindakan nyata untuk mencegah pembongkaran bangunan itu. “Tidak perlu mempertimbangkan bahwa proyek itu adalah milik pemerintah provinsi (Jawa Tengah),” kata Joko. Dia mengancam akan membawa kasus itu ke polisi. Menurutnya, perusakan bangunan heritage merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang tentang Cagar Budaya.

Apalagi, bangunan bekas pabrik es tersebut dirubuhkan lantaran akan didirikan sebuah pusat perbelanjaan. “Ada beberapa pasar tradisional yang jaraknya kurang dari 500 meter dari tempat itu,” kata Joko. Pasar tersebut adalah Pasar Purwosari serta Pasar Jongke. Dia khawatir keberadaan pusat belanja tersebut akan mematikan pedagang pasar tradisional.

Perwakilan dari PT Trontong Indah, Susmadya Putra, mengatakan jika pihaknya hanya mendapat perintah dari Perusahaan Daerah Sari Petojo untuk membongkar bangunan. “Kami tidak tahu-menahu masalah benda cagar budaya,” kata dia saat ditemui. Meski demikian, dia menolak untuk menghentikan proyeknya selama tidak ada perintah langsung dari Perusahaan Daerah Sari Petojo.

Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Suharto, mengakui jika bangunan bekas pabrik es tersebut merupakan bangunan cagar budaya. “Bangunan itu telah masuk dalam daftar inventaris benda cagar budaya di Dinas Tata Ruang Kota,” kata Budi.

Menurutnya, Pemerintah Kota Surakarta telah mengirim surat peringatan kepada Perusahaan Daerah Sari Petojo untuk menghentikan perobohan gedung tersebut. “Surat peringatan kedua akan kami layangkan hari ini (Selasa),” kata Budi.

Dia juga mengancam tidak akan memberikan izin mendirikan bangunan di lahan tersebut, apalagi jika akan digunakan sebagai pusat perbelanjaan. Menurutnya, hal itu bertentangan dengan Peraturan Daerah mengenai Perlindungan Pasar Tradisional yang telah dimiliki oleh kota tersebut.

AHMAD RAFIQ


Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

8 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

12 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

47 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

54 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul

Baca Selengkapnya