Komite Aksi Tidak Keberatan Bayar Iuran BPJS  

Reporter

Editor

Senin, 20 Juni 2011 18:25 WIB

Sejumlah massa yang tergabung dalam Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) berdemonstrasi dengan memakai kebaya sebagai peringatan hari Kartini di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (21/4). Mereka menuntut segera disahkannya Rancangan Undang-Undang Badan penyelenggara Jaminan sosial. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komite Aksi Jaminan Sosial menyatakan tidak berkeberatan membayar iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Namun, iuran itu bukanlah ditarik dari penghasilan para pekerja."Yang membayar iuran itu seharusnya pengusaha dan juga menjadi kewajiban pemerintah bagi orang yang tidak mampu membayar," ujar Sekretaris Jenderal KAJS, Said Iqbal, usai diskusi "UU BPJS: Antara Kebutuhan dan Kenyataan" di Jakarta, Senin 20 Juni 2011.

Ia pun mencontohkan Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang bebannya diberikan ke pengusaha. "Jamsostek dibayarkan oleh pengusaha melalui labor cost,"jelasnya.

Konsepsi iuran itu, lanjut Said, harus dilihat dari lima program BPJS, yakni jaminan kesehatan, jaminan keselamatan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan pensiun. Yang harus diperjelas menurutnya ialah definisi kata 'membayar' dalam UU Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Untuk jaminan hari tua dan pensiun pihaknya tidak mempersoalkan penggunaan prinsip co-sharing yang mewajibkan pekerja untuk membayar sejumlah uang sebagai 'tabungan' nanti. Hal itu, kata Said, diberlakukan di negara manapun.

Adapun untuk jaminan kesehatan, komite mengaku tidak setuju adanya prinsip co-sharing. Pasalnya, jaminan kesehatan sudah menjadi kewajiban pemerintah yang diatur konstitusi sehingga rakyat semestinya tidak dipungut uang sepeser pun.

"Pemerintah harus melaksanakan jaminan kesehatan seumur hidup bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali. Biaya berobat gratis untuk seluruh rakyat," pungkas Said.



RIRIN AGUSTIA

Berita terkait

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

25 Januari 2024

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

KPK menegaskan penetapan tersangka Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman tak ada kaitannya dengan Pemilu

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

6 September 2023

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

KPK menyebut penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Cak Imin dilakukan sebelum deklarasi dia sebagai cawapres. Berikut perjalanan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Fraksi PKS DPR Ajak Ormas Islam Kolaborasi Bahas RUU

30 September 2022

Fraksi PKS DPR Ajak Ormas Islam Kolaborasi Bahas RUU

Jazuli menilai ormas-ormas Islam yang merupakan representasi dari umat adalah bagian dari Fraksi PKS.

Baca Selengkapnya

Indonesia Optimis Australia Buka Pintu Luas Bagi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

7 Juni 2022

Indonesia Optimis Australia Buka Pintu Luas Bagi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

Penempatan nanti hanya akan diisi oleh tenaga terampil

Baca Selengkapnya

Menaker Yakin Pengusaha Bakal Bayar THR Seperti Sebelum Pandemi

16 April 2022

Menaker Yakin Pengusaha Bakal Bayar THR Seperti Sebelum Pandemi

Kondisi perekonomian sudah jauh lebih baik dibandingkan dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Menaker Ida Tinjau Pengrajin Ecoprint Penerima JPS

3 Mei 2021

Menaker Ida Tinjau Pengrajin Ecoprint Penerima JPS

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meninjau Kelompok Wirausaha Baru Ecoprint Sekar Langit Bajong di Purbalingga yang menerima program Jaring Pengaman Sosial (JPS).

Baca Selengkapnya

Krisdayanti Hadiri Rapat Perdana di DPR Bersama Menaker

4 November 2019

Krisdayanti Hadiri Rapat Perdana di DPR Bersama Menaker

Krisdayanti menghadiri rapat perdana di DPR bersama Menteri Tenaga Kerja.

Baca Selengkapnya

Hanif Dhakiri Ungkap Penyebab Perempuan Memilih Tak Bekerja

23 September 2019

Hanif Dhakiri Ungkap Penyebab Perempuan Memilih Tak Bekerja

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengakui partisipasi perempuan dalam dunia kerja di Indonesia masih rendah.

Baca Selengkapnya

Aturan Longgar, Tenaga Kerja Asing Bakal Bertambah 20 Persen

12 September 2019

Aturan Longgar, Tenaga Kerja Asing Bakal Bertambah 20 Persen

Jumlah tenaga kerja asing di Indonesia pada tahun ini diperkirakan bakal naik 20 persen.

Baca Selengkapnya

Menaker Resmikan BLK Komunitas Pesantren di Tangerang

10 September 2019

Menaker Resmikan BLK Komunitas Pesantren di Tangerang

BLK Komunitas Pesantren diharapkan dapat melahirkan SDM yang berakhlak, berkarakter, dan kompeten.

Baca Selengkapnya