Pegadaian Pusat Usut Kredit Fiktif

Reporter

Editor

Kamis, 16 Juni 2011 17:04 WIB

Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Makassar -- Perusahaan Umum Pegadaian Pusat Jakarta menurunkan tim ke Pegadaian Makassar. Mereka turut melakukan invetigasi terkait dugaan pencairan kredit fiktif senilai Rp 9 miliar yang saat ini diusut Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat.

"Timnya sudah ada di Makassar dan melakukan pemeriksaan. Menyangkut hasil sampai saat ini belum bisa kami sampaikan," kata Ridwan, Juru Bicara sekaligus tim hukum Pegadaian Makassar, siang tadi.

Menurut Ridwan, tim pemeriksa melakukan pengembangan dan pengumpulan berkas permintaan kredit. Sebelumnya, penyidik mengendus dugaan pencairan kredit fiktif senilai Rp 9 miliar. Jenis kredit itu biasa disebut kredit usaha mikro atau kredit kreasi. Produk ini berlangsung sejak 2009. Namun yang ditelisik Kejaksaan mengenai kredit 2010-2011.

Untuk mencairkan kredit, Pegadaian diduga mengumpulkan daftar penjamin untuk mencairkan kredit. Belakangan diketahui, jika bukti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) tersebut tidak disetor namun uangnya telanjur cair.

Untuk kepentingan penyelidikan, Kejaksaan memeriksa Andi Aksan, Koordinator Satuan Pengawasan Internal (SPI) di Pegadaian. Aksan yang didampingi Ridwan diperiksa selama tiga jam di ruang penyidik ekonomi dan keuangan. "Materi pemeriksaan menyangkut kredit itu. Ada tidaknya penyimpangan itu bergantung penyidik," kata Aksan.

Aksan memastikan tidak pernah memeriksa data-data pengajuan kredit tersebut. Meski demikian, dia tidak mau berspekulasi jika kredit itu fiktif.

Kepala Seksi Ekonomi dan Keuangan Kejaksaan Tinggi, Samsul Kasim mengatakan secara umum saksi menjelaskan prosedur pengambilan kredit. Dia belum memastikan jika, dalam penyaluran kredit Rp 9 miliar itu terdapat penyimpangan. "Pemeriksaan awal saja. Penyidik akan mendalami data dan keterangan saksi," kata Samsul.

ABDUL RAHMAN

Berita terkait

Pengamat Sebut Ini Penyebab Bank Mandiri Bisa Dibobol Rp 1,8 T

23 Mei 2018

Pengamat Sebut Ini Penyebab Bank Mandiri Bisa Dibobol Rp 1,8 T

Bank Mandiri terjerat kredit macet Rp 1,8 triliun oleh PT Tirta Amarta.

Baca Selengkapnya

Kebutuhan Pinjaman Mikro Tinggi, Joki pun Bermunculan  

5 Oktober 2016

Kebutuhan Pinjaman Mikro Tinggi, Joki pun Bermunculan  

Lembaga MicroSave Indonesia menyatakan praktek pinjaman mikro melalui joki semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono Jadi Tersangka  

20 April 2016

Mantan Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono Jadi Tersangka  

Dengan dokumen-dokumen yang tidak benar itu, kedua tersangka yang berwenang sebagai pemutus kredit tetap memberikan kredit kepada PT Likotama.

Baca Selengkapnya

Ini Kecurigaan Anggota DPR Soal Kredit Bank BUMN  

16 Maret 2016

Ini Kecurigaan Anggota DPR Soal Kredit Bank BUMN  

Hal yang tak lazim lainnya, ada perusahaan yang mendapatkan pinjaman dengan jumlah cukup besar.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kredit Fiktif BNI Makassar Segera Diadili  

23 Juli 2015

Tersangka Kredit Fiktif BNI Makassar Segera Diadili  

Pencairan kredit senilai Rp 57,5 miliar diperuntukkan bagi 128
petani.

Baca Selengkapnya

Bank Jatim Kebobolan Kredit Fiktif Rp 19 Miliar  

19 Mei 2015

Bank Jatim Kebobolan Kredit Fiktif Rp 19 Miliar  

Pimpinan cabang Bank Jatim bekerja sama dengan pengusaha dan anak buah.

Baca Selengkapnya

Rentenir Berkedok Koperasi Terancam Masuk Bui

8 Mei 2015

Rentenir Berkedok Koperasi Terancam Masuk Bui

Purwakarta menggandeng kepolisian untuk membasmi rentenir.

Baca Selengkapnya

BPK Audit Dana Pemerintah Jawa Barat di BJB  

6 April 2015

BPK Audit Dana Pemerintah Jawa Barat di BJB  

Pemerintah Jawa Barat mengucurkan banyak dana untuk Bank Jabar Banten.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Ditahan, BNI: Kredit Layak Diberikan

27 Maret 2015

Tiga Karyawan Ditahan, BNI: Kredit Layak Diberikan

Proses pemberian kredit tersebut telah memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Baca Selengkapnya

Staf Kecamatan Bobol Bank Jombang Rp 775 Juta  

19 Maret 2015

Staf Kecamatan Bobol Bank Jombang Rp 775 Juta  

Staf kecamatan sudah sebulan tak masuk kerja.

Baca Selengkapnya