Dana Pengamanan SI Secara Nasional Rp 18 Miliar

Reporter

Editor

Rabu, 10 Desember 2003 08:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Untuk mengamankan Sidang Istimewa, secara nasional, Polri membutuhkan dana sebesar Rp 18 miliar. Sebanyak Rp 6 miliar di antaranya untuk kebutuhan operasi Polda Metro Jaya. Namun, hingga saat ini untuk pengamanan Jakarta dan sekitarnya Polri baru mengumpulkan Rp 4 miliar. Demikian dikatakan Wakil Kepala Bagian Humas (Wakabahumas) Polri Kombes Pol Eduard Aritonang pada pers di ruang kerjanya, Rabu (18/7).

Pengamanan Sidang Istimewa yang lewat “Operasi Mantap Brata VIII” itu digelar sejak H-14 (14 hari sebelum pelaksanaan SI) sampai H+14 (14 hari setelah pelaksanaan SI). Namun pelaksanaan H-14 ini hanya dilakukan oleh Polda-polda se Jawa, Lampung dan Sumatera Selatan diluar itu mereka memulainya pada H-3 (3 hari sebelum pelaksanaan SI).

Aritonang menuturkan Operasi Mantap Bratha ini terdiri dari tiga lapis. Lapis pertama diisi oleh Polda Metro Jaya, lapis kedua terdiri dari Polda se Jawa, Bali, Lapung dan Sumatera Selatan. Sedangkan lapis ketiga adalah Polda lainnya. Pengamanan SI itu ditujukan kepada peserta sidang, keluarganya, rute perjalanan, lokasi penginapan dan tempat-tempat umum yang dianggap vital, yang bisa mempengaruhi jalannya sidang.

Sekalipun Polda lain sampai saat ini belum ada dananya, Aritonang menjelaskan, Polri bertekad untuk mengamankan SI dengan memaksimalkan sumber daya yang ada. Konsentrasi kerja yang dilakukan Polda-Polda se-Jawa adalah mengamankan anggota SI dan masyarakat yang akan datang ke Jakarta yang hendak menyampaikan aspirasinya.

Seorang perwira bintang dua di Mabes Polri yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan hal yang sama. “Bayangkan saja, dengan menyediakan personil sebanyak itu (42 ribu personil dalam keadaan krisis), kami harus berusaha mendapatkan tambahan dana untuk pengamanan,” ia menjelaskan. Sementara yang telah terkumpul sebesar Rp 4 miliar itu berasal dari pos-pos anggaran yang belum terpakai di Mabes Polri, untuk Operasi Mantap Brata VIII. “Pos-pos anggaran itu, seperti dari pos-pos Irjen Polri, dan Sekjen Polri,” katanya.

Penyediaan dana pengamanan sejumlah Rp 6 miliar ini, masih menurut sumber itu, sebenarnya tidak direncanakan. Mabes Polri mengajukan dana sekian miliar untuk setiap tahun. Namun, akhir-akhir ini terjadi berbagai peristiwa yang tak terduga seperti kerusuhan di Sampit, atau pun Sidang Paripurna DPR mengenai Memorandum I dan II. Peristiwa semacam inilah, kata dia lagi, yang memerlukan pengamanan serta dana ekstra dari polisi.

Advertising
Advertising

Sebenarnya, sumber itu menambahkan, Polri telah menyediakan dana contigency (dana cadangan). Sayangnya, dana cadangan itu pun tidak cukup. Selain itu, Mabes Polri juga sudah mengajukan permintaan tambahan dana kepada pemerintah. Akan tetapi hingga saat ini, belum ada lampu hijau yang menandakan tambahan dana pengamanan itu akan dikabulkan.

Perihal kekurangan dana itu, sebenarnya pernah disinggung oleh Wakapolri Komisaris Jenderal (Pol) Chaeruddin Ismail, saat konferensi pers usai gelar operasioanl Polri, Senin (16/7) lalu. Saat itu, Wakapolri mengakui bahwa Polri sangat ‘keteteran’ dalam menangani masalah dana pengamanan ini. (Istiqomatul Hayati)

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

3 menit lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Mengenal Joel Matip yang akan Hengkang dari Liverpool

22 menit lalu

Mengenal Joel Matip yang akan Hengkang dari Liverpool

Bek Liverpool Joel Matip akan hengkang dari Liverpool setelah delapan tahun bermarkas di Anfield

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

30 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

30 menit lalu

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

Youtuber, Ridwan Hanif mendaftarkan diri mengikuti penjaringan sebagai bakal calon bupati (cabup) dalam Pilkada Klaten 2024 melalui PKS

Baca Selengkapnya

Ketua Umum PWI Kenang Salim Said Sebagai Tokoh Pers yang Serbabisa

51 menit lalu

Ketua Umum PWI Kenang Salim Said Sebagai Tokoh Pers yang Serbabisa

Hendry menyebut almarhum Salim Said menunjukkan bahwa wartawan dapat menjadi apa saja untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

59 menit lalu

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

1 jam lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

1 jam lalu

Rentetan Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Kolom Abu Sampai 800 Meter, Awan Panas 3 Kilometer

Gunung Semeru dilaporkan erupsi sepanjang Sabtu, 18 Mei 2024. Status masih Siaga.

Baca Selengkapnya

Profil Salim Said, Tokoh Pers dan Perfilman yang Meninggal Dunia

1 jam lalu

Profil Salim Said, Tokoh Pers dan Perfilman yang Meninggal Dunia

Salim Said tutup usia pada umur 80 tahun. Ia merupakan akademikus yang lahir pada 10 November 1943 di Amparita Parepare

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya