PRT dan Jaminan Sosial Jadi Bahasan Utama Konferensi 100 tahun ILO  

Reporter

Editor

Selasa, 14 Juni 2011 14:52 WIB

Konferensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Jenewa, Swiss.

TEMPO Interaktif, Jenewa - Pentingnya perlindungan domestic worker atau pembantu rumah tangga dan pentingnya jaminan sosial bagi pekerja menjadi dua dari tiga isu utama yang dibahas di Konferensi International Labour Organisation ke 100 di Jenewa, Swiss. "Satu lagi yang dibahas adalah pentingnya ada pengawasan bagi jaminan proteksi terhadap buruh" kata Peter van Rooij, Direktur ILO untuk Indonesia, di Jenewa, Swiss, Selasa 14 Juni 2011.

Menurut Peter, setiap tahun ada beberapa tema penting yang jadi bahasan Konferensi Badan PBB soal perburuhan. Namun, tiga isu utama itu akan jadi bahasan utama.

Kondisi pekerja rumah tangga di sejumlah negara menjadi catatan ILO. Selain kemampuan, hak-hak hukum dan gaji, juga kekerasan terhadap mereka, termasuk di antaranya TKI. " Itu ada di negara-negara tujuan," kata Peter.

Apalagi sejauh ini belum ada satu konvensi tentang pekerja domestik atau pembantu rumah tangga. "DI Indonesia dan sejumlah negara ASEAN ini menjadi masalah" ujarnya.

Isu jaminan sosial juga menjadi bahasan utama menarik karena hampir semua negara di dunia kini berupaya meningkatkan jaminan sosial. "Mungkin tahun depan ada rekomendasi jaminan sosial yang dihasilkan dalam pembahasan konferensi ini" ujarnya. "Kemudian yang terakhir perlunya sistem pengawasan agar ada jaminan perlindungan bagi pekerja"

Indonesia, kata Peter, sudah melakukan banyak perubahan dalam melindungi perburuhan. ILO juga sudah melakukan kerja-sama dalam meningkatkan kapasitas buruh.

Dalam konferensi ILO yang ke 100, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menjadi pembicara soal perlindungan TKI. SBY adalah satu dari empat kepala negara yang diundang jadi pembicara.

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, di Jenewa, Swiss, Selasa 14 Juni 2011, selain Presiden SBY, akan tampil juga menyampaikan pandangannya dalam konferensi bersejarah ILO itu adalah Kanselir Jerman Angela Merkel.

Sebelumnya, telah tampil Presiden Finlandia Tarja Kaaarina Halonen dan setelah Presiden SBY dijadwalkan adalah Kanselir Jerman dan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. Masing-masing kepala negara atau pemerintahan akan menyampaikan pandangannya terkait dengan tema besar peringatan ke-100 Konferensi ILO itu yaitu "Buiding a Future with Decent Work".

SBY sendiri dalam kesempatan itu akan menyerukan perlindungan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Dalam konferensi pers sebelum keberangkatannya ke Swiss di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, SBY mengatakan ia akan menyerukan negara-negara sahabat penerima TKI untuk memberikan perlindungan dan semua hak-hak mereka. Selain itu, SBY juga akan memastikan kebijakan ketenagakerjaan di dalam negeri selalu berorientasi meningkatkan kesejahteraan para pekerja.

Turut dalam rombongan antara lain Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofyan Wanandi, dan perwakilan serikat pekerja Indonesia.




WIDIARSI AGUSTINA

Berita terkait

ART Bunuh Majikan di Singapura, Dihukum Penjara Seumur Hidup

16 Juli 2023

ART Bunuh Majikan di Singapura, Dihukum Penjara Seumur Hidup

Seorang pembantu rumah tangga dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan Singapura karena membunuh majikan.

Baca Selengkapnya

10 Wanita WNI Jadi Korban Sindikat di Malaysia, Belum Terima Gaji dan Tak Boleh Menelepon

22 Mei 2023

10 Wanita WNI Jadi Korban Sindikat di Malaysia, Belum Terima Gaji dan Tak Boleh Menelepon

Sebanyak 10 wanita warga Indonesia diselamatkan dari tangan sindikat pemasok asisten rumah tangga ilegal di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Segera Surati DPR untuk Kebut Pembahasan RUU PPRT

30 Maret 2023

Jokowi Segera Surati DPR untuk Kebut Pembahasan RUU PPRT

Sembari menunggu pembahasan di DPR, Moeldoko menyebut pemerintah juga menata ulang Daftar Inventaris Masalah RUU PPRT.

Baca Selengkapnya

Puluhan Perempuan Pengusaha Afghanistan Cari Peluang Pasar Asing

18 Maret 2023

Puluhan Perempuan Pengusaha Afghanistan Cari Peluang Pasar Asing

Perempuan Afghanistan kehilangan banyak peluang dalam kehidupan publik ketika Taliban mengambil alih pemerintahan.

Baca Selengkapnya

RUU PPRT Belum Disahkan DPR, Puan Maharani: Pembahasannya Harus Berkualitas

19 Januari 2023

RUU PPRT Belum Disahkan DPR, Puan Maharani: Pembahasannya Harus Berkualitas

Puan Maharani mengklaim sejak awal menjabat Ketua DPR dia berupaya agar pembahasan RUU harus berkualitas, termasuk RUU PPRT.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh ART di Cipayung, Pelaku Keponakan Majikan

8 Januari 2023

Polisi Tangkap Pembunuh ART di Cipayung, Pelaku Keponakan Majikan

Sri Lestari, 40 tahun, seorang asisten rumah tangga (ART) ditemukan tewas dengan luka tusukan di rumah majikannya di Cipayung.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Jenguk PRT Korban Penganiayaan Majikan

15 Desember 2022

Anggota DPR Jenguk PRT Korban Penganiayaan Majikan

Luluk Nur Hamida berharap RUU PPRT kembali dibahas segera.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya