TEMPO Interaktif, Surabaya - Setelah mulai didirikan sejak tahun 2007 lalu, Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) mulai hari ini siap dioperasikan. Pengoperasian ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan M. Nuh dan Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi selaku Ketua Majelis Wali Amanah Airlangga, siang tadi.
Direktur Rumah Sakit Unair Prof. dr .Dikman Angsar, SpOG. menuturkan bahwa pembangunan rumah sakit ini bukan untuk menyaingi Rumah Sakit Dr. Soetomo yang selama ini dijadikan tempat praktek mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair. "Rumah Sakit Unair kita fokuskan sebagai rumah sakit pendidikan dan rujukan, ini bisa mengurangi penumpukan pasien di beberapa rumah sakit," kata Dikman.
Saat ini RS Unair dibangun secara bertahap. Tahun 2007 dibangun gedung senilai Rp 9 miliar, tahun 2008 senilai Rp 6 miliar, dan tahun 2009 senilai Rp 312 miliar, dengan rincian Rp 31 miliar untuk pembangunan fisik gedung dan sisanya untuk membeli peralatan medis. Sementara itu, tahun lalu juga dilakukan perluasan bangunan dengan biaya Rp 130 miliar.
RS Unair dibangun di sisi gedung Rektorat Unair di kawasan Mulyorejo di lahan seluas 60 ribu meter persegi dengan total bangunan 40 ribu meter persegi dan memiliki delapan lantai.
Meskipun belum sepenuhnya rampung, rumah sakit ini sudah mulai beroperasi dan dilengkapi dengan 64 tempat tidur dan 110 tenaga medis, mulai dari perawat, dokter, hingga guru besar. "Para dokter senior di RSUD Dr. Soetomo juga membantu," imbuh dia.
Untuk menyelesaikan total pembangunan, rumah sakit ini masih memerlukan anggaran sekitar Rp 120 miliar lagi. "Mudah-mudahan dananya bisa cair (dari APBN) tahun ini," kata dia.
Meskipun belum rampung sepenuhnya, dari delapan lantai, setidaknya empat lantai saat ini sudah bisa dioperasikan dengan berbagai peralatan modern, seperti lima alat bedah jantung serta enam alat radiologi.
Menteri Pendidikan Muhammad Nuh meminta RS Unair agar bisa menjadi pioneer rumah sakit pendidikan untuk pengembangan riset kedokteran. "Rumah sakit ini harus pegang dua kartu, satu pendidikan, satunya kesehatan," katanya.
Nuh sendiri berjanji akan memperjuangkan kebutuhan dana sebesar Rp 120 Miliar yang dibutuhkan RS Unair.
Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi selaku Ketua Majelis Wali Amanah Unair meminta rumah sakit ini juga harus mengedepankan pengabdian kepada masyarakat. "Rumah sakit ini jangan melupakan pengabdian kepada masyarakat," kata Sudi.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri
5 hari lalu
Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
5 hari lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza
5 hari lalu
Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB
Baca SelengkapnyaKisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal
11 hari lalu
Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.
Baca Selengkapnya8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan
23 hari lalu
Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.
Baca SelengkapnyaBlokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza
25 hari lalu
Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel
Baca SelengkapnyaTentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza
33 hari lalu
Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.
Baca SelengkapnyaDokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal
34 hari lalu
Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional
38 hari lalu
Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi
38 hari lalu
Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.
Baca Selengkapnya