Polda Setuju Pengamanan Swadaya

Reporter

Editor

Selasa, 9 Desember 2003 10:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polda Metro Jaya menyambut positif aspirasi masyarakat yang ingin membantu mengamankan wilayah Jakarta menghadapi sidang istimewa MPR awal Agustus nanti.Kepala Dinas Penerangan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Anton Bahrul Alam menilai tindakan tersebut merupakan indikasi kepedulian masyarakat untuk membantu pengamanan wilayah. Namun, Anton mengimbau agar pengamanan swadaya tersebut tidak malah menimbulkan kericuhan di Ibukota.

"Kami senang sekali dibantu tetapi harus jangan malah menambah kericuhan," ujar Anton melalui telepon di Jakarta, Sabtu (14/7). Sebaiknya, menurut Anton tenaga bantuan pengaman itu menjaga wilayah di sekitar tempat tinggal masing-masing. Selebihnya akan ditangani oleh aparat kepolisian. Polda telah menyiapkan sekitar 42 ribu personil gabungan TNI untuk mengamankan sidang istimewa MPR.

Anton menegaskan babhwa untuk mengantisipasi keamanan Jakarta menjelang SI, Polda Metro berkoordinasi dengan Polda terdekat seperti Polda Lampung, Polda Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Masa dalam jumlah besar yang akan masuk kedalam wilayah Jakarta akan kami cegat di masing-masing wilayah Polda terkait, sehingga tidak ada penumpukan masa di Jakarta," tegas Anton.

Selain mencegah masa dalam jumlah besar, masing-masing Polda tersebut juga harus melakukan sweeping terhadap masa yang membawa senjata atau bahan-bahan yang membahayakan ungkapnya. Polda telah menyiapkan sistem pengamanan terpadu, dari Polri dan TNI. Sistem pengamanan ini dinilai efektif karena terbukti dapat mengamankan wilayah Jakarta pada saat di gelarnya sidang paripurna DPR beberapa bulan lalu.

Polda memprioritaskan wilayah sekitar Istana, Gedung DPR/MPR, pusat belanja dan bisnis serta wilayah yang menjadi pusat penampungan masa dari luar Jakarta sebagai target pengamanan. Lokasi penampungan massa, lanjut Anton akan disterilkan dari masa yang mencurigakan dan berpotensi mengakibatkan kerusuhan.

Sehubungan dengan pengamanan SI, Partai Perjuangan Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah mempersiapkan sekitar 6000 personil keamanan. Selain itu, tenaga kemanan ini juga digunakan untuk mengantisipasi terjadinya keributan jika presiden benar-benar mengeluarkan dekrit pada 26 Juli mendatang, akibat kompromi politik yang ditawarkan Presiden Wahid ditolak. Seluruh biaya pengerahan tenaga keamanan akan ditanggung oleh PDI Perjuangan.

Advertising
Advertising

Selain PDI-P, penduduk asli Jakarta yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Betawi juga akan menurunkan personilnya untuk mengamankan wilayah Jakarta sekitar pelaksaan SI. (Cahyo Junaidi)

Berita terkait

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

16 detik lalu

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

Menurut Anies, pembahasan dalam Panja Pembiayaan Pendidikan seharusnya tidak berfokus pada persentase.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di BSD, Saksi: Pesawat Jatuh Sebelum Hujan

17 detik lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD, Saksi: Pesawat Jatuh Sebelum Hujan

Kecelakaan pesawat di BSD terjadi sebelum hujan mengguyur kawasan tersebut.

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

4 menit lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Dua Skema Visa Belum Signifikan Tingkatkan Kunjungan Wisman, Kepri Usul VoA 7 Hari

15 menit lalu

Dua Skema Visa Belum Signifikan Tingkatkan Kunjungan Wisman, Kepri Usul VoA 7 Hari

Jika skema visa yang ketiga ini disahkan, jumlah kunjungan wisman ke Kepri diyakini akan meningkat.

Baca Selengkapnya

Pengusutan Kasus Dugaan Pelanggaran Akademik Kumba Digdowiseiso, Kemendikbud: Tim Masih Bekerja

20 menit lalu

Pengusutan Kasus Dugaan Pelanggaran Akademik Kumba Digdowiseiso, Kemendikbud: Tim Masih Bekerja

Berikut kelanjutan investigasi Kemendikbud atas kasus pelanggaran akademik dosen Universitas Nasional, Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

23 menit lalu

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Hadiri HUT ke-6 MBI dan Resmikan Basko Auto Galery

33 menit lalu

Bamsoet Hadiri HUT ke-6 MBI dan Resmikan Basko Auto Galery

Bambang Soesatyo meresmikan Basko Auto Galery, milik Ketua Dewan Penasihat Motor Besar Indonesia (MBI) Basrizal Koto.

Baca Selengkapnya

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

48 menit lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

51 menit lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

51 menit lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya