TEMPO Interaktif, Bandung - Sebanyak 1.073 nomor pin (personal identification number) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Bandung hangus dan tak terpakai. Pin yang dibeli di bank untuk pendaftaran peserta itu berharga Rp 150 ribu dan Rp 175 ribu. Uang dari calon peserta yang tak terpakai itu sedikitnya mencapai Rp 150 juta.
Sekretaris Panitia Lokal SNMPTN Bandung Asep Gana di kantornya mengatakan, pembeli pin termasuk pendaftar jalur beasiswa Bidik Misi yang tercatat di bank berjumlah 36.396 orang. Mereka dari jalur IPA sebanyak 12.843 orang, IPS 13.390 pendaftar, dan 10.163 peminat jalur IPC. "Dari data pin, ternyata tidak semua pin dipakai," katanya, Kamis 26 Mei 2011.
Jumlah pin yang hangus kemungkinan akan bertambah karena masih ada 95 pendaftar yang terancam gugur. Penyebabnya, kata Asep, mereka tidak tuntas mengisi formulir pendaftaran online. "Saya akan laporkan masalah ini ke panitia pusat bagaimana jalan keluarnya, jadi belum dikatakan gugur," katanya.
Masalah itu diketahui panitia dari laporan calon peserta yang datang ke sekretariat panitia. Ada lima orang, kata Asep, lapor karena tidak bisa mencetak kartu ujian karena datanya kurang.
Ujian tulis SNMPTN di Bandung pada 31 Mei hingga 1 Juni nanti akan diikuti 35.228 peserta. Sebanyak 19 orang di antaranya peserta dengan kebutuhan khusus, misalnya tuna netra, low vision, dan tuna daksa.
Panitia menyiapkan 12.500 ruang ujian dan 3.560 pengawas. Tempat ujian memakai tiga kampus negeri, dan beberapa kampus swasta, dan sekolah yang ada di Kota Bandung.
ANWAR SISWADI
Sekretaris Panitia Lokal SNMPTN Bandung Asep Gana di kantornya mengatakan, pembeli pin termasuk pendaftar jalur beasiswa Bidik Misi yang tercatat di bank berjumlah 36.396 orang. Mereka dari jalur IPA sebanyak 12.843 orang, IPS 13.390 pendaftar, dan 10.163 peminat jalur IPC. "Dari data pin, ternyata tidak semua pin dipakai," katanya, Kamis 26 Mei 2011.
Jumlah pin yang hangus kemungkinan akan bertambah karena masih ada 95 pendaftar yang terancam gugur. Penyebabnya, kata Asep, mereka tidak tuntas mengisi formulir pendaftaran online. "Saya akan laporkan masalah ini ke panitia pusat bagaimana jalan keluarnya, jadi belum dikatakan gugur," katanya.
Masalah itu diketahui panitia dari laporan calon peserta yang datang ke sekretariat panitia. Ada lima orang, kata Asep, lapor karena tidak bisa mencetak kartu ujian karena datanya kurang.
Ujian tulis SNMPTN di Bandung pada 31 Mei hingga 1 Juni nanti akan diikuti 35.228 peserta. Sebanyak 19 orang di antaranya peserta dengan kebutuhan khusus, misalnya tuna netra, low vision, dan tuna daksa.
Panitia menyiapkan 12.500 ruang ujian dan 3.560 pengawas. Tempat ujian memakai tiga kampus negeri, dan beberapa kampus swasta, dan sekolah yang ada di Kota Bandung.
ANWAR SISWADI
