Rayakan Waisak, Sekte Nichiren Syosu Berdoa dalam Bahasa Jepang
Selasa, 17 Mei 2011 14:37 WIB
Meski hanya diikuti lima orang, proses sembahyang tetap berjalan khidmat. Setelah memanjatkan doa dengan bahasa Jepang, salah satu umat yang memimpin sembahyang membacakan sambutan Hari Raya Waisak dari pimpinan Yayasan Parisadha Buddha Dharma Nichiren Syosu Indonesia (PBD NSI).
“Salah satu pesan dalam Hari Raya Waisak tahun 2555 adalah kita diimbau berbuat kebaikan kepada lingkungan sekitar dan menjaga diri agar tidak mudah terjerumus melakukan hal yang negatif,” ujar Dwijono, umat yang didaulat memimpin sembahyang.
Dwijono mengatakan, di Kota Madiun hanya ada sekitar 25 penganut Buddha Nichiren Syosu. Selebihnya tersebar di beberapa kabupaten sekitar Madiun seperti Magetan, Ngawi, dan Ponorogo. Sedikitnya ada tujuh vihara Buddha Nichiren Syosu yakni di Kota Madiun, Ngawi, dan Ponorogo, dan empat di Magetan.
Salah satu pengurus Vihara Vimalakirti Paryomo, mengakui hanya sebagian kecil umat Buddha Nichiren Syosu yang mengikuti persembahyangan di Madiun. “Sebagian besar sudah berangkat ke Borobudur dan Jakarta tadi malam (Senin, 17 Mei 2011),” katanya. Ia juga ikut berangkat ke Jakarta untuk mengikuti perayaan Hari Raya Waisak di vihara penganut Buddha Nichiren Syosu di Jakarta.
Buddha sekte Nichiren Syosu merupakan sekte yang menganut ajaran Buddha dari Jepang. Berbeda dengan penganut Buddha lainnya, sekte ini berpedoman pada Nichiren Daishonin sebagai Bodhisatva atau Buddha panutan mereka.
ISHOMUDDIN